"Berarti selingkuh tuh emang habit turun temurun ya di keluarga ini…. Sick," ucap @cinn****.
"Jadi emang udah gennya ya tukang selingkuh," tambah @yyu****.

Lantas benarkah kebiasaan selingkub dapat turunkan? Dikutip Business Insider, kecurangan dapat 'diserap' dari orang tua, saudara kandung, dan keluarga.
Psikoterapis klinis berlisensi, Dr. LeslieBeth (LB) Wish menuturkan bahwa berselingkuh bisa jadi merupakan perilaku maladaptif — sesuatu yang Anda kembangkan sebagai respons negatif terhadap perasaan tidak bahagia dalam suatu hubungan — namun, hal itu juga bisa menjadi sesuatu yang Anda "serap" dari orang tua, kakak, atau anggota keluarga dan pengasuh lainnya.
"Saat masih anak-anak, Anda melihat bagaimana pengasuh Anda mengatasi kecemasan, depresi, dan ketidakbahagiaan mereka," kata Wish.
"Jika ibu Anda makan berlebihan, atau ayah Anda berselingkuh, Anda melihat perilaku itu, Anda melihat suasana hati orang tua Anda, dan Anda belajar tanpa mengetahui bahwa Anda sedang belajar tentang cara mengelola perasaan," kata dia.
Kebiasaan Selingkuh Ada Kemungkinan Dipengaruhi Gen
Para ilmuwan punya firasat bahwa keinginan untuk berbuat curang bisa jadi terkait dengan sesuatu yang disebut polimorfisme reseptor dopamin DRD4 — alias gen "pencari sensasi" yang juga disebut-sebut sebagai gen yang menyebabkan kecanduan alkohol dan judi.
Dalam sebuah studi tahun 2010 yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Binghamton di New York, ditemukan bahwa peserta yang memiliki jenis gen DRD4 tertentu lebih cenderung berbuat curang.
Baca Juga: Naik Becak Bareng Raffi dan Rafathar, Nagita Slavina Pakai Sepatu Seharga Motor?
Untuk penelitian mereka, SUNY Doctoral Diversity Fellow dan peneliti utama, Justin Garcia, merekrut 181 orang dewasa muda. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner tentang perilaku seksual mereka, serta menyerahkan sampel DNA yang akan diuji untuk menentukan variasi DRD4 dalam DNA mereka.