Suara.com - Istilah open marriage kini sedang tren di media sosial. Para netizen +62 sibuk membahas mengenai istilah open marriage.
Istilah open marriage mungkin masih terdengar asing di telinga orang Indonesia. Padahal fenomena ini sudah berlangsung lama terutama di luar negeri khususnya Amerika Serikat.
Salah satu selebritis Hollywood yang menjalani hubungan open marriage adalah pasangan Will Smith dengan Jada Pinket Smith.
Arti Open Marriage
Baca Juga: Aspek-aspek Penting dalam Buku Seni Berhubungan dengan Orang Lain Karya Richard Templar
Dikutip dari Tempo, istilah open marriage mulai dikenal tahun 1972 ketika penulis bernama Nena O’Nell dan George O’Nell merilis buku bertajuk Open Marriage.
Konsep open marriage atau pernikahan terbuka adalah konsep hubungan yang memungkinkan suatu pasangan memiliki lebih dari satu pasangan dalam pernikahan.
Dikutip dari website motherandbeyond.id, Wendasha Jenkins Hall, PhD, seorang sex-educator, mengatakan, Open marrige dimulai ketika pasangan yang telah sah menikah, mengizinkan satu sama lain untuk terlibat dalam hubungan seksual dengan orang lain.
“Namun, sering kali pernikahan terbuka memiliki batasan-batasan tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasangan dan disepakati bersama. Batasan-batasan ini harus diikuti dan tetap memprioritaskan hubungan utama di atas hubungan lainnya.” tambahnya.
Terapis asal Kanada, Susan Wenzel, mendefinisikan open marriage sebagai suatu hubungan di mana pasangan memutuskan untuk mengizinkan adanya pengalaman seksual dengan orang lain.
Baca Juga: Arti Garuda Biru yang Ramai Jadi IG Story, WA Story, akun X, dan PP Media Sosial
Namun, “Itu hanya untuk pengalaman seksual satu atau beberapa kali dengan memastikan tidak terlibat secara romantis dan emosional dengan orang lain,” jelas Wenzel. Dengan kata lain, Anda boleh berhubungan seksual, tetapi tidak boleh jatuh cinta.
Dampak Buruk Open Marriage
Menjalani hubungan open marriage atau pernikahan terbuka tentu tidak mudah karena kita harus rela berbagi pasangan dengan orang lain secara seksual.
Karena itu konsep open marriage ini memiliki sejumlah dampak buruk bagi hubungan. Salah satunya tentu hubungan yang tak langgeng.
Mungkin bagi sebagian orang, konsep open marriage bisa mendatangkan kebahagiaan, tapi belum tentu bagi orang lain, terutama bagi pasangan yang masih menjunjung tinggi adat ketimuran seperti di Indonesia.
Dampk buruk lainnya adalah berpotensinya terkena penyakit menular seksual. Memiliki hubungan open marriage yang hanya bersandarkan pada seksual semata tentu rentan terkena penyakit menular seksual.
Karena itu hubungan yang dijalani secara open marriage tidak begitu cocok dengan adat dan budaya orang Indonesia.