Ungkapan Rasa Syukur Sekaligus Menjaga Silaturahmi lewat Sedekah Laut

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 23 Agustus 2024 | 19:30 WIB
Ungkapan Rasa Syukur Sekaligus Menjaga Silaturahmi lewat Sedekah Laut
Ilustrasi nelayan. (Antara/Ampelsa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sedekah Laut merupakan tradisi para nelayan yang tinggal di pesisir pantai sebagai ungkapan rasa syukur, berkah dan rezeki dari hasil laut yang selama ini menjadi sumber pengasilan nelayan.

Tradisi turun-temurun ini masih banyak dijalani oleh masyarakat pesisir pantai, termasuk warga Desa Mundupesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Ya, menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, warga Desa Mundupesisir tak hanya menghiasi lingkungan tempat tinggal, mengadakan berbagai perlombaan, menggelar pentas seni, tetapi juga menggelar tradisi Sedekah Laut.

Menyemarakkan tradisi Sedekah laut tersebut, para nelayan juga menghias kapal dengan berbagai ornamen bernuansa kemerdekaan dan unsur warna ‘Merah Putih’ untuk berpawai di Laut Jawa di kawasan Desa Mundupesisir.

Baca Juga: Menikah Bahagia Tapi Memilih Berpisah, Tradisi Unik Pasangan di Jepang

Saat menggelar Sedekah Laut, ada prosesi larung yang merupakan puncak dari tradisi tersebut yang dimeriahkan berbagai kesenian lokal.

Warga yang mengikuti prosesi larung membawa sesaji diikuti puluhan kapal ikan. Para warga yang membawa sesaji tersebut ikut mengantar sampai ke tengah laut, tempat di mana seluruh sesajian diceburkan ke tengah laut.

Selain sebagai ungkapan rasa syukur, tradisi Sedekah Laut juga sebagai ajang silaturahmi para nelayan karena kesehariannya sibuk mencari ikan di laut, sehingga jarang bertemu dan kumpul secara bersama-sama.

Menyemarakkan tradisi Sedekah laut di perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-79, para nelayan menghias kapal dengan berbagai ornamen bernuansa kemerdekaan dan unsur warna ‘Merah Putih’ untuk berpawai di Laut Jawa di kawasan Desa Mundupesisir. (Foto: Dok.  Nippon Paint Indonesia)
Menyemarakkan tradisi Sedekah laut di perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-79, para nelayan menghias kapal dengan berbagai ornamen bernuansa kemerdekaan dan unsur warna ‘Merah Putih’ untuk berpawai di Laut Jawa di kawasan Desa Mundupesisir. (Foto: Istimewa)

Melihat pentingnya kultur bahari dan peran nelayan sebagai sumber pangan Indonesia, Nippon Paint Indonesia mendukung nelayan dan masyarakat pesisir melalui CSR Kapal Nelayan Merah Putih sebagai aksi nyata program Warnai Kehidupan #ColouringLives.

“Kami memberikan dukungan kepada para nelayan yaitu mendonasikan 76.860 liter cat kayu dan cat enamel berbahan dasar resin alkyd yang dapat digunakan untuk interior dan eksterior pada kayu dan besi, serta cat anti-fouling yang ekonomis guna peremajaan 5.124 kapal nelayan yang tersebar di berbagai daerah pesisir di Indonesia," jelas General Manager (TU Division) Nippon Paint Indonesia,
Mark Liew.

Baca Juga: Sekolah Membunyikan Lonceng di Spanyol Luluskan 18 Siswa, Jaga Tradisi di Tengah Gempuran Teknologi

Ia berharap dengan bantuan tersebut ke depannya kapal para nelayan tak hanya menjadi lebih indah, tetapi juga membuat tampilan kapal menjadi baru, layak, dan memaksimalkan fungsi jangka panjang.

“Kami sangat senang dan menyambut positif inisiasi ini, karena banyak membawa manfaat bagi kami terutama dalam membantu perekonomian," jelas Ketua Paguyuban Nelayan Desa Mundupesisir, Iswandi.

Dengan kapal yang dicat ulang, lanjut dia, tidak hanya menambah keindahan, tetapi juga meningkatkan daya tahan kapal. Ini sangat penting karena kapal yang terawat baik berarti lebih sedikit biaya perbaikan, sehingga penghasilan kami bisa lebih fokus untuk kebutuhan pokok.

Selain itu, kapal yang tampak baru dan bersih juga menambah rasa percaya diri saat para nelayan berlayar.

Berkat komitmen dan konsistensi yang dilakukan dalam program CSR Kapal Nelayan Merah Putih sejak 2022 tersebut, Nippon Paint Indonesia berhasil memecahkan rekor dan dianugerahi penghargaan dari Museum Rekor - Dunia Indonesia (MURI) dalam kategori Pengecatan Kapal Nelayan Merah Putih Terbanyak.

"Semoga ke depannya melalui program-program CSR seperti Nelayan Merah Putih ini dapat menjangkau lebih banyak lagi kawasan Bahari lain di Indonesia," jelas Direktur MURI Osmar Semesta Susilo.

Selain program Kapal Nelayan Merah Putih, produsen cat tersebut juga konsisten dengan program Gapura Merah Putih, program bakti sosial ikonis yang sudah dilakukan sejak 2016.

“Gapura Merah Putih menjadi lambang semangat warga dalam merayakan HUT RI, mencerminkan persatuan yang menjadi pondasi penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan," kata Mark Liew.

Gapura ini sarat akan semangat gotong royong, yang menggambarkan upaya bersama untuk mencapai kesetaraan melalui proses pembangunan di seluruh negeri.

"Selain memberikan nuansa hangat akan nilai - nilai perjuangan dan persatuan, Gapura Merah Putih juga diharapkan dapat mengukuhkan kekompakan antarwarga, sambil menjunjung tinggi nilai - nilai luhur Pancasila sebagai prinsip dasar bangsa Indonesia,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI