Sejarah Graha Garuda Tiara Indonesia, Proyek Warisan Orde Baru yang Mangkrak Sampai Sekarang

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 23 Agustus 2024 | 19:13 WIB
Sejarah Graha Garuda Tiara Indonesia, Proyek Warisan Orde Baru yang Mangkrak Sampai Sekarang
Gedung Graha Garuda Tiara per April 2015. [Citra Satelit Bing]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah Anda mendengar mengenai gedung bernama Graha Garuda Tiara Indonesia? Tidak  sedikit yang mungkin sudah lupa pada konstruksi besar ini, karena memang sejatinya menjadi salah satu proyek mangkrak ‘warisan’ Orde Baru. Simak sejarah Graha Garuda Tiara Indonesia berikut ini yuk!

Gedung ini sendiri terletak di Jalan Raya Narogong Nomor 34, Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Sebelum ramai pembangunan mega struktur yang ada di IKN, proyek ini juga memiliki konsep yang senada untuk membangun gedung berbentuk burung garuda.

Gedung Graha Garuda Tiara per Mei 2019. [Citra Satelit Bing]
Gedung Graha Garuda Tiara per Mei 2019. [Citra Satelit Bing]

Sejarah Graha Garuda Tiara Indonesia

Pembangunan dimulai pada pertengahan Februari 1995 lalu, dan diperkirakan akan memakan biaya sebesar Rp75 miliar dengan kurs masa tersebut. Pemerintahan Presiden Soeharto kala itu ingin membangun Graha Garuda sebagai wisma atlet ajang SEA Games 1997 di Jakarta.

Baca Juga: DPA Pengganti Wantimpres Pernah Ada Era Soeharto, Wewenang Prabowo Makin Besar?

Gedung ini rencananya akan dikelola oleh yayasan yang diketuai oleh Siti Hardiyanti Rukmana, atau yang akrab dipanggil dengan sapaan Mbak Tutut, yang notabene merupakan putri Presiden Soeharto.

Seperti ingin menyaingi warisan Presiden Soekarno dengan kawasan olahraga Senayan, pemerintah Orde Baru mengerahkan ratusan pekerja untuk membangun gedung dengan kapasitas 456 kamar pada 10 wisma yang berbentuk sayap burung garuda.

Selain wisma atlet, pembangunan ini juga akan disertai dengan hotel Graha Garuda Tiara dengan total 198 kamar dan 6 suite, memiliki pusat konvensi dengan kapasitas 3,000 tempat duduk, fasilitas olahraga, kolam renang berstandar olimpiade, hingga landasan helikopter.

Pembangunannya sendiri dilakukan dalam dua tahap berbeda. Pertama dilakukan pada tahun 1995 untuk membersihkan kebun karet dan pembangunan pondasi, dan kedua dilakukan pada Agustus hingga Oktober 1996 untuk membangun bangunan dengan bentuk garuda yang diinginkan.

Seiring dinamika politik dan ekonomi, pada akhirnya pembangunan Graha Garuda Tiara Indonesia harus mangkrak dan menjadi warisan lain yang hampir tidak bermanfaat, selain sebagai pengingat akibat dari ambisi penguasa yang terlalu besar tanpa diimbangi dengan perencanaan yang jelas.

Baca Juga: Tanya Hasto Berani atau Tidak, Megawati Semprot AKBP Rossa Purbo: Sini Ngadepi Aku, yang Bikin KPK Itu Saya!

Proyek Istana Garuda IKN

Mungkin membaca bagian pertama tadi ingatan Anda tertuju pada pembangunan Istana Garuda IKN yang belakangan juga banyak diperbincangkan. Dikonsep oleh putra Indonesia dengan baik, hingga saat ini tampilan Istana Garuda IKN belum sama sekali mendekati bentuk yang direncanakan.

Meski optimisme terus dijaga agar pembangunan IKN dan Istana Garuda tetap berjalan sesuai rencana, namun fakta yang ada di lapangan justru tampaknya tidak terlalu mendukung. Tentu, sebagai rakyat Indonesia, kita tetap mencoba terus memberikan harapan besar pada mega proyek ini agar tuntas hingga pada akhirnya ibu kota Indonesia dapat beroperasi dengan baik dan didukung dengan infrastruktur yang mumpuni.

Itu tadi sekilas informasi mengenai sejarah Graha Garuda Tiara Indonesia yang bisa disampaikan, dan kaitannya dengan proyek pembangunan Istana Garuda IKN. Semoga bermanfaat!

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI