Saat kongres berjalan di Yogyakarta, terjadi pertempuran di Surabaya. Hal ini membuat Francisca pergi ke medan pertempuran untuk bergabung dengan pemuda lainnya.
Francisca juga menjadi bagian penerangan Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo). Tugas Frasisca kala itu adalah memberikan informasi ke publik Internasional melalui radio Gelora Pemoeda Indonesia tentang perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan.
Sayanganya, pecahnya peristiwa G30S pecah pada 1965 membuat Francisca terpaksa harus hidup di pengasingan. Saat itu Francisca tengah berada di Chile mewakili Indonesia dalam Kongres Organisasi Wartawan Internasional.
Fransciscca yang dekat dengan Soekarno tak bisa pulang dan tak diakui kewarganegaraannya oleh pemerintah Orde Baru. Hal ini membuatnya mehabiskan puluhan tahun di Kuba, China hingga Belanda.