Potret Nenek Reza Rahadian Bersidekap di Samping Fidel Castro, Pantas Dijuluki Perempuan Revolusioner

Jum'at, 23 Agustus 2024 | 16:26 WIB
Potret Nenek Reza Rahadian Bersidekap di Samping Fidel Castro, Pantas Dijuluki Perempuan Revolusioner
Nenek Reza Rahadian dan Fidel Castro (kolase)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktor Reza Rahadian tengah menjadi sorotan publik usai vokal ikut berdemo di aksi massa RUU Pilkada, Kamis (23/8/2024). Berani buka suara di depan publik, Reza rupanya punya darah aktivis yang kental dari sang nenek.

Nenek Reza Rahadian sendiri adalah tokoh revolusioner Indonesia Francisca Casparina Fanggidaej. Nenek dari pihak ibu Reza itu memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Francisca sendiri aktif dalam organisasi Pemuda Republik Indonesia (PRI) di Surabaya. Ia juga menjadi salah satu perempuan yang ikut dalam Kongres Pemuda Indonesia I di Yogyakarta pada November 1945.

Bukti eksitensi aktivisme Francisca kembali viral di media sosial, salah satunya dalam unggahan akun X Sejarawan Bonnie Triyana @bonnietriyana.

Baca Juga: Profil Francisca Fanggidaej, Nenek Reza Rahadian Ternyata Tokoh Pergerakan Indonesia

Pada foto unggahanya, Bonnie membagikan potret nenek Reza yang duduk bersama mantan Presiden Kuba, Fidel Kastro.

"Neneknya Reza Rahadian, Fransisca Fangidaej (duduk bersedekap di sisi Fidel Castro). Bersama kompatriotnya, Ibrahim Isa, sekjen Organisasi Internasional Setiakawan Rakyat Asia-Afrika (OISRA) di Havana, Kuba," tulis Bonnie seperti dikutip Suara.com, Jumat (23/8/2024).

Diketahui Fransisca maupun Ibrahim Isa kehilangan kewarganegaraan Indonesia karena memilih pro-Sukarno. Kala itu peristiwa G30S membuat Francisca hidup dalam pengasingan atau eksil di luar negeri selama puluhan tahun.

"Foto ini diambil saat-saat genting penyelengaraan Konferensi Trikontinental awal 1966 sebagai kelanjutan KAA 1955. Mereka tak diakui sebagai delegasi resmi Indonesia karena pemerintah Jakarta sudah beralih ke tangan Soeharto. Keduanya sudah wafat sebagai eksil di Belanda," imbuhnya.

Perjalanan Politik Fransisca

Baca Juga: Adu Silsilah Reza Rahadian dan Raffi Ahmad yang Beda Sikap soal Kawal Putusan MK: Pejuang vs Jenderal

Francisca lahir pada 16 Agustus 1925. Ia dikenal aktif dalam organisasi PRI dan ikut serta dalam Kongres Pemuda Indonesia I di Yogyakarta.

Saat kongres berjalan di Yogyakarta, terjadi pertempuran di Surabaya. Hal ini membuat Francisca pergi ke medan pertempuran untuk bergabung dengan pemuda lainnya.

Francisca juga menjadi bagian penerangan Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo). Tugas Frasisca kala itu adalah memberikan informasi ke publik Internasional melalui radio Gelora Pemoeda Indonesia tentang perjuangan Indonesia menuju kemerdekaan.

Sayanganya, pecahnya peristiwa G30S pecah pada 1965 membuat Francisca terpaksa harus hidup di pengasingan. Saat itu Francisca tengah berada di Chile mewakili Indonesia dalam Kongres Organisasi Wartawan Internasional.

Fransciscca yang dekat dengan Soekarno tak bisa pulang dan tak diakui kewarganegaraannya oleh pemerintah Orde Baru. Hal ini membuatnya mehabiskan puluhan tahun di Kuba, China hingga Belanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI