Suara.com - Dunia kecantikan terus berkembang, memenuhi kebutuhan setiap orang untuk tampil maksimal. Tanam benang menjadi salah prosedur non invasif yang kini banyak dipilih untuk mengatasi berbagai permasalan wajah, salah satunya adalah tanda penuaan.
Disebutkan dokter kecantikan sekaligus Chief Medical Bumi Estetika Perkasa & Aptos International Trainer, Dr. Kartini, tanam benang biasanya menjadi pilihan utama untuk mereka yang belum siap menjalani operasi plastik.
"Karena tidak semua orang ingin melakukan bedah plastik. Meskipun mereka mau, belum tentu siap, karena beberapa hal. Salah satunya adalah downtime. Sedangkan benang itu downtimenya boleh dibilang hampir minimal sekali," ujar dia dalam peluncuran Aptos Namica beberapa waktu lalu.
Ketika melakukan tindakan tanam benang, kata dr. Kartini, dokter perlu mengetahui anatomi dari kulit manusia sehingga bisa menempatkan benang sesuai dengan tempatnya, dan memberikan hasil yang paling baik.
Baca Juga: Bye-Bye Kusam! Wajib Coba 3 Varian Face Wash Hada Labo Sesuai Jenis Kulitmu
"Jadi benang dan anatomi kita harus bersamaan. Jadi sebagai seorang dokter kita perlu memakai produk yang baik, dan juga diperlukan pengetahuan yang sangat baik untuk memberikan hasil yang terbaik untuk pasien-pasien kita," ujarnya.
Sebagai prosedur non invasif yang kerap digunakan untuk mengatasi berbagai permasalah penuaan, seperti kulit kendur, kini tanam benang tak hanya memperbaiki kulit dari luar, tapi juga dari dalam dengan teroboson baru bernama Aptos Namica.
Dijelaskan Dr. Murat Tsintsadze, Scientific Supervisor & Aptos International Expert Trainer dari Georgia, Namica adalah benang yang sangat unik karena diciptakan dengan Technology of Encapsulation of Nano & Micro particles dengan Hyaluronic Acid (HA).
Ini adalah benang yang tak hanya mengangkat jaringan tetapi juga berfungsi sebagai biostimulator yang kuat di dalam jaringan selama periode keberadaannya di sana.
Selain itu, seluruh benang ditutupi dengan NAno and MIcro CApsules having PLLA shell and HA di dalamnya. Artinya, kapsul tersebut 'meledak' dalam waktu berbeda di dalam jaringan yang menghantarkan HA secara intensif.
Baca Juga: Baru Sebulan Jadi CEO, Azizah Salsha Langsung Dipecat Imbas Isu Selingkuh dengan Salim Nauderer
"Itulah sebabnya pasien kami sejak awal merasakan pemulihan yang cepat, hampir di hari kedua, kulit bersinar luar biasa dan pengangkatan yang kuat," ujar Dr. Murat.
Lebih lanjut dr. Kartini mengatakan perawatan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, kecuali mereka yang memiliki alergi kulit karena kandungannya, atau juga yang memiliki keloid. Orang yang punya riwayat penyakit berat seperti kanker, jantung dan diabetes juga tidak disarankan.
Setelah melakukan tanam benang, pasien disarankan untuk tidak melakukan olahraga berat selama kurang lebih satu bulan karena jaringannya belum sempurna.
“Jangan membuka mulut lebar-lebar, karena kandungan benang masih dalam proses dan belum mengikat sempurna,” tutupnya.