Suara.com - Tidak banyak yang tahu cara memilih sepatu anak remaja dengan perempuan dewasa muda. Apalagi sepatu perempuan memiliki jenis yang beragam dari mulai flat shoes, heels, hingga wedges.
Fakta ini diungkap langsung Desainer Fashion, Kiki Siantar yang mengaku mengoleksi berbagai sepatu mewah sejak usia 17 tahun. Berdasarkan pengalaman menurut Kiki, saat perempuan remaja akan menjadikan desain sepatu sebagai poin utama membeli sepatu.
Tapi kondisi ini akan sangat berbeda, seiring bertambahnya usia Kiki, khususnya setelah menginjak usia di atas 30 tahun, desain sepatu tidak lagi jadi faktor utama.
"Seiring berjalan waktu, makin ada umur kok makin picky (pemilih), kok nggak enak, kok sakit. Kalau dulu bela-belain," papar Kiki dalam acara pembukaan gerai pertama 1001 di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Agustus 2024.
Baca Juga: 4 Inspirasi OOTD Pantai yang Instagramable ala Jessica Jung
Fakta ini juga dibenarkan produsen sepatu lokal sekaligus owner 1001, Uma Hapsari yang mengungkap tren membeli sepatu perempuan dewasa. Seperti ibu muda maupun perempuan bekerja akan mengedepankan kenyamanan, dan tidak lagi hanya berdasarkan sepatu 'cantik' semata.
Apalagi kata Uma, perempuan dewasa muda dengan telapak kaki lebar dan gempal, juga kerap merasa sangat sensitif dan mudah merasa nyeri saat mengenakan flat shoes, heels atau wedges.
"Kebanyakan customer ibu muda yang moms, dan mereka yang sudah bekerja, jarang mahasiswa dan lain-lain, karena tadi. Itu biasanya kaki yang lebar akan lebih sensitif, dan itu biasanya sadar setelah umur kita udah naik," ungkap Uma.
Ini juga jadi alasan dirinya membuat brand 1001 pada Januari 2024, yang tidak hanya mengedepankan desain menarik, tapi juga sekaligus memperhatikan kenyamanan. Apalagi terdapat material bahan dan bantaran kaki tender touch sehingga lebih 'ramah' dan tidak memicu lecet atau luka.
Meski begitu kata Uma, berdasarkan hasil diskusinya dengan fisioterapi yang berfokus pada bagian kaki, tidak dipungkiri jika pakai heels dalam waktu lama sebaiknya dihindari karena tidak baik untuk kesehatan. Ini karena posisi kaki dalam posisi berjinjit.
Baca Juga: Rekomendasi Rok Plisket Terbaik untuk Tampil Anggun dan Stylish
"Tapi kalau kita cari sepatu nggak pegal nggak mungkin, kalau heels kan jinjit, yang penting tidak lecet dan tidak sakit itu yang kita cari. Makanya kunci dari kita itu detail, dipikirin banget," jelas Uma
"Kita tidak membuat sepatu kesehatan, tapi setidaknya hak tinggi kalau dia lebih nyaman, kemudian tidak terlalu nyeri tidak semeyakitkan di kaki, dan istirahatkan tiap sampai 5 jam sekali itu sangat save dan itu masih aman-aman saja," lanjutnya.
Di sisi lain perlu juga ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan heels, di antaranya sebagai berikut:
1. Latih kekuatan kaki dan gunakan bantalan
Disarankan melatih kekuatan otot kaki secara rutin, seperti calf raises atau peregangan kaki. Buat yang sering menggunakan heels, disarankan juga menggunakan bantalan kaki atau foot cushion yang bisa membantu meredam tekanan pada telapak kaki.
2. Posisi kaki saat pakai heels
Pastikan saat menggunakan heels usahakan berjalan dengan langkah yang lebih pendek dan tumit menyentuh tanah terlebih dahulu. Ingat juga jika memungkinkan, lepaskan sepatu hak tinggi dan istirahatkan kaki sejenak.
3. Pakai trik khusus
Saat menggunakan heels, biasanya kaki akan mudah berkeringat. Nah, ada trik khusus yang bisa dilakukan, yaitu semprotkan deodoran pada kaki, karena dapat membantu menyerap keringat dan mengurangi gesekan. Trik lain yaitu bawa sepatu cadangan yang lebih nyaman, dipakai saat acara selesai.