Sementara salah satu pengunjung, Vira mahasiswa semester V dari kampus di Kalimantan Selatan mengaku dua kali mendaki.
"Terakhir 17 agustus, kemarin. Dipuncak gunung upacara bendera," terangnya yang juga anggota mapala.
Menuju pos satu ia menceritakan sajian jembatan gantung Sungai Besar dan shelter panggung kayu.
Berikut aliran sungai dan Pohon Benuang Laki yang usianya 70 tahun. Lanjut jalan terjal yang dulu jalan setapak, disuguhkan sungai hutan dengan bebatuan usia ratusan tahun yang disebut batu ampar.
"Menuju puncak ada air terjun, dan tempat kemping," terang mahasiswi yang menempuh studi di semester lima.
Pada kesempatan itu, Pokdarwis Kahung raya, Desa Belangian, Aranio, Banjar, Hasriani menceritan asal usul desa ini.
Perairan dilewati dulunya desa yang ditenggelamkan untuk kepentingan listrik negara. Akan lebih menguji andrenalin, ada yang disebut Liang Hantu diperairan itu.
"Katanya, leluhur kami bangkit, lari ke sungai hantu," ujarnya.
Baca Juga: Tari Jejer Jaran Dawuk Mewarnai Jazz Gunung Ijen 2024