Beda Kelas Pratama Arhan vs Salim Nauderer: Penghasilannya Bak Langit dan Bumi

Suara.com - Pratama Arhan dan Salim Nauderer tengah ramai jadi perbincangan hangat di media sosial. Hal ini berkaitan dengan istri Pratama Arhan, Azizah Salsha yang dirumorkan selingkuh dengan Salim Nauderer, mantan pacar Rachel Vennya.

Bahkan dari kabar yang beredar, Arhan sampai disebut sudah menalak Azizah Salsha imbas perselingkuhan dengan Salim Nauderer. Padahal pada 20 Agustus 2024 kemarin adalah tepat setahun keduanya menikah.

Jadi pembahasan hangat di media sosial, intip beda kelas Pratama Arhan vs Salim Nauderer berikut ini.

Pratama Arhan

Pratama Arhan Alif Rifai lahir pada 21 Desember 2001 sehingga kini berusia 22 tahun. Dia adalah seorang pemain sepak bola profesional Indonesia yang bermain sebagai bek sayap untuk klub Suwon FC di K1-League dan juga tim nasional Indonesia. Arhan melakukan debut di tim utama PSIS Semarang pada Piala Menpora 2021.

Baca Juga: 5 Doa Dijauhkan dari Perselingkuhan, Jangan Sampai Seperti Seleb yang Lagi Viral!

Pada 16 Januari 2024, Pratama Arhan secara resmi bergabung dengan Suwon FC, klub K-League 1. Sementara itu Arhan melakukan debut untuk timnas Indonesia U-19 dalam pertandingan persahabatan melawan Bulgaria U-19 pada 5 September 2020. Dia lalu ditunjuk sebagai kapten tim saat pertandingan persahabatan berikutnya melawan Makedonia Utara U-19.

Arhan telah bermain untuk timnas Indonesia U-23 dan timnas senior Indonesia. Dia juga berkontribusi dalam kesuksesan timnas Indonesia meraih Juara Kedua di Kejuaraan AFF 2020 dan medali perak di Pesta Olahraga Asia Tenggara 2023 di Kamboja. Pratama Arhan merupakan pemain muda yang menjanjikan dan terus mengukir prestasi di dunia sepak bola.

Sejak kecil Arhan hobi bermain bola. Dia akhirnya memutuskan memulai pendidikannya dengan bergabung ke sekolah sepak bola di SSB Putra Mustika Blora saat duduk di kelas 4 SD ketika berusia 8 tahun.

Usai lulus SD, Arhan mendaftar seleksi di Akademi Terang Bangsa Semarang yang merupakan akademi terbaik di kotanya. Dengan semangat tinggi, Arhan berhasil lulus seleksi dan mendapat pelatihan di SMP hingga SMA Akademi Terang Bangsa. Sambil meniti kariernya di Timnas, Arhan melanjutkan pendidikannya di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang dengan mengambil jurusan Ekonomi Manajemen.

Sementara itu dilansir dari beberapa sumber, pendapatan yang diperoleh Pratama Arhan dalam satu kali main mencapai 4-5 juta Yen per musim atau setara Rp500 juta sampai Rp600 juta. Bahkan harga pasar Pratama Arhan pada April 2021 mencapai Rp1,2 miliar.

Baca Juga: Muncul Akun Bodong Sebarkan Kabar Selingkuh Azizah Salsha-Salim, Pengalihan Isu?

Kemudian pada Juni 2022, harga pasar Arhan melambung hingga menembus angka Rp5,6 miliar. Apalagi Arhan juga bermain di klub Suwon FC membuatnya mendapatkan gaji yang cukup besar bahkan ditaksir bisa mencapai Rp10 miliar.

Salim Nauderer

Sosok Salim Nauderer mulai dikenal publik karena berpacaran dengan selebgram Rachel Vennya. Terlebih, Salim dan Rachel sempat tersandung kasus saat Covid-19 ketika keduanya kedapatan kabur dari karantina di tengah masa pandemi.

Salim Nauderer lahir di Mataram, Lombok pada 15 Desember 1994 silam sehingga kini berusia 29 tahun. Salim berkuliah di Universitas Bina Nusantara (Binus) pada tahun 2016 kemudian lulus di tahun 2020. Setelah lulus, Salim berkarier dalam dunia bisnis.

Rekan jejak karier Salim yakni meneruskan bisnis milik keluarganya yang bergerak di bidang penginapan bernama The Exile Gili Hotel yang berlokasi di Gili Trawangan, Lombok. Ada juga bisnis restoran keluarga yang dikelola Salim yaitu Asmara Restaurant Lombok. Dikutip dari LinkedIn, Salim sampai sekarang menjadi Chief Operational Officer di PT Majapahit Inter Pasifik.

Selain itu, Salim juga merambah dunia bisnis digital dengan membuka usaha jual beli online bernama Matundaku. Bukan hanya dunia bisnis, Salim juga berkarir di dunia entertainment dengan membintangi beberapa judul film seperti My Generation (2017) dan Matt n Mou (2019). Sayangnya penghasilan Salim dari dunia bisnis dan dunia entertainment ini tak diketahui secara pasti.

Kontributor : Trias Rohmadoni