Suara.com - Gibran Rakabuming Raka menuai atensi saat memilih mengenakan pakaian adat Papua untuk Upacara HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta pada Sabtu (17/8/2024).
Pakaian adat Papua yang dikenakan Wakil Presiden terpilih tersebut terlihat lengkap dengan rok rumbai hingga aksesoris lainnya, berupa kalung, gelang hingga hiasan kepala.
Meski begitu, ternyata pilihan busana Gibran Rakabuming Raka ini justru mendapatkan kritik di media sosial. Pasalnya, menurut akun X @jayapuraupdate, pakaian adat yang dikenakan putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut tidak jelas konsepnya seperti 'tabrak lari'.
"Bro.. sebenarnya kalo mau bikin kita "tersentuh" itu pake baju adat seperti ini boleh.. singkat padat dan jelas. Daripada pake atribut tabrak lari tidak jelas yg kita sendiri sbenarnya tidak tau itu mewakili suku mana.. Merdeka!!!," tulis akun tersebut seperti Suara.com kutip pada Senin (19/7/2024).
Baca Juga: Momen 3 Penyandang Disabilitas Kibarkan Bendera Merah Putih Saat HUT RI
Ia juga menekankan jika pakaian adat Papua yang dikenakan Gibran Rakabuming Raka adalah sali, yang dikhususnya untuk wanita yang belum menikah.
"Yang dipake gibran ini sali, yang biasanya dipake oleh Perempuan.. kalo laki2 jawa pake kebaya boleh ka?? Atas nama modernisasi?? Pakem gundulmu," ucap akun tersebut membalas cuitan seorang netizen.
Akun tersebut juga menyoroti jika pakaian adat Papua yang dikenakan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu juga terlihat mencampuradukkan antara pakaian adat Papua Pegunungan dan pesisir.
"Sudah begitu atribut campur takaruang adat.. mana khas pegunungan punya, pesisir punya. Campur aduk.. macam kamu pake baju adat Madura, Solo, Sunda sekaligus. Kam marah ka tidak?," tambahnya.
Sampai saat ini, cuitan tersebut pun mendapatkan lebih dari 29 ribu tanda suka dan ratusan komentar. Rata-rata mereka menyayangkan jika tim stylist Gibran Rakabuming Raka tidak melakukan riset terlebih dahulu sebelum memberika pakaian adat Papua untuk sang wapres.
Baca Juga: Sukses Tampil di Istana Merdeka, Vidi Aldiano Sempat Cemas Gegara Kesehatannya Drop Sebelum Acara
"Wakil presiden loh, apa tidak riset dulu? Eh nuntut gibran buat riset dulu apa gak terlalu ketinggian?," kata @pal*****.
"Bjirlah gibran, kenapa sebelum pake ga tanya-tanya dulu itu baju adatnya buat laki-laki atau perempuan, wkaka lucu banget kelakuanmu bang," tambah @dim****.
"Kalo dia dan keluarganya yang pake, pakemnya bisa menyesuaikan aja sih. Konstitusi aja bisa diubah-ubah, aman... bisa diatur kok," ucap @ade****.
"Kalau laki2 pesisir, tong pakai cawat merah. Atas tra pakai, hiasan putih deng cat. Kalau gunung deng koteka.. atas kosong. @gibran_tweet atas pakai pakaian perempuan, bawah jg perempuan pu rumbai2," ujar @lex****.
Seperti diketahui, wilayah di ujung Timur Indonesia ini terdiri dari banyak suku yang membuat budayanya semakin kaya. Hal tersebut juga digambarkan dengan pakaian adat yang begitu beragam.
Dalam kesempatan itu, Gibran Rakabuming Raka terlihat mengenakan atasan bernama pakaian sali. Seperti diketahui, pakaian Sali adalah pakaian adat Papua yang hanya dikenakan oleh para gadis.
Sementara wanita yang telah menikah tidak diperkenankan menggunakan pakaian adat ini. Bahan pembuat Baju Sali adalah daun sagu atau kulit pohon pilihan yang berwarna coklat untuk menghasilkan warna sempurna.
Baju Sali digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan cara dililitkan di tubuh, dengan bagian dalam lebih panjang daripada bagian luar.
Sementara rok rumbai biasanya merupakan penutup tubuh bagian bawah wanita yang terbuat dari susunan daun sagu kering. Rok rumbai biasanya dikenakan dengan paduan aksesori seperti hiasan kepala dari bahan ijuk atau bulu burung kasuari, atau anyaman daun sagu.
Penggunaan rok rumbai biasanya dipadukan dengan baju kurung di bagian atasnya. Pada beberapa kesempatan, Rok Rumbai juga dapat dikenakan oleh para pria, seperti dalam beberapa acara adat.
Namun, jika seorang pria menggunakan Rok Rumbai, maka ia tidak menggunakan baju kurung seperti wanita alias bertelanjang dada. Kemudian jika pria menggunakan Koteka, maka para wanita Rok Rumbai akan tampil tanpa Baju Kurung.
Sementara bagian atas tubuh disamarkan oleh tato bermotif flora dan fauna yang terbuat dari bahan alami. Rok rumbai biasanya digunakan oleh penduduk di wilayah pegunungan tengah atau dekat pesisir pantai seperti di Yapen, Sentani, Enjros, Nafri, Biak Numfor, dan Tobati.