Suara.com - Imunisasi merupakan salah satu cara efektif untuk melindungi kesehatan masyarakat dari berbagai penyakit menular. Dengan memberikan imunisasi tubuh anak akan dilatih untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan kuman penyebab penyakit.
Pemerintah terus menggalakkan program imunisasi guna memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan yang optimal terhadap penyakit.
Dokter Spesialis Anak Eka Hospital BSD Tangerang Arnold Soetarso mengatakan menunda atau tidak memberikan imunisasi kepada anak dapat berisiko tinggi.
"Anak yang tidak imun akan lebih mudah terinfeksi penyakit. Penundaan imunisasi dapat menyebabkan kekebalan kelompok terganggu, sehingga penyakit dapat kembali menyebar," katanya melansir Antara, Senin (19/8/2024).
Imunisasi adalah proses pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi.
Vaksin merupakan mikroorganisme (virus atau bakteri) yang telah dilemahkan atau dibunuh, sehingga tidak menyebabkan penyakit, tetapi cukup kuat untuk merangsang produksi antibodi.
Ada beberapa manfaat imunisasi, antara lain mencegah penyakit serius seperti polio, campak, rubella, difteri, pertusis, dan tetanus. Selain itu mencegah kematian, mencegah penyebaran penyakit, dan membentuk kekebalan kelompok.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menetapkan jadwal imunisasi dasar yang wajib diberikan kepada anak, antara lain BCG yakni untuk mencegah tuberkulosis. Hepatitis B untuk mencegah hepatitis B.
Imunisasi DPT untuk mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Polio untuk mencegah polio. Hib untuk mencegah infeksi Hib yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia, dan infeksi pada darah (sepsis). Imunisasi campak, gondongan, rubella (MMR) untuk mencegah campak, gondongan, dan rubella.