Ini Isi Rekaman Diduga Jokowi yang Dibongkar Hasto, Benarkah Berisi Ancaman?

Minggu, 18 Agustus 2024 | 17:43 WIB
Ini Isi Rekaman Diduga Jokowi yang Dibongkar Hasto, Benarkah Berisi Ancaman?
Ini Isi Rekaman Jokowi yang Dibongkar Hasto, Benarkah Berisi Intimidasi? (instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Jokowi kena isu melakukan intimidasi hingga menggunakan aparat hukum untuk keperluannya. Sosok yang memutar rekaman diduga suara Jokowi melakukan intimidasi tersebut adalah Hasto, Sekjen PDIP. Isi rekaman Jokowi Hasto itu pun jadi pembahasan panas publik dan media saat ini.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim mendengar rekaman video berisi suara Presiden Jokowi ingin menggunakan hukum dan melakukan pembisikan ke sejumlah lembaga penegak hukum. Isi rekaman Jokowi tersebut bahkan ditunjukkan oleh Hasto kepada awak media setelah menghadiri upacara Hari Ulang Tahun atau HUT ke79 RI di sekolah partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta.

Isi rekaman Jokowi yang diputar oleh Hasto, terdengar oleh awak media sebagai berikut, "Kalau masih ada yang main-main, .... Lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan. Akan saya bisikkan saja, 'Di sana ada yang main-main'. Cuma masa saya mau intip sendiri kan enggak mungkin."

Isi rekaman Jokowi Hasto itu sudah beredar. Namun ketika dimintai klarifikasi mengenai sumber video, Hasto tidak menyebutkan detailnya. Rekaman tersebut memicu pihak Istana untuk memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Pesan Menohok Grace Natalie Ke Hasto PDIP Usai Bongkar Rekaman Diduga Suara Jokowi: Fokus Saja Kasus Harun Masiku

Koordinator Staf Khusus Presiden, menjelaskan apabila isi rekaman yang dimaksud oleh Hasto merupakan potongan pidato Jokowi dalam sesi Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di SICC Sentul, 13 November 2019. Sambutan presiden pada rapat tersebut bisa diakses terbuka dan diliput media.

Tampaknya, isi rekaman Jokowi yang dimiliki Hasto merupakan potongan yang ditampilkan secara tidak utuh. Hal itu bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat, tidak sesuai konteks aslinya.

Staf Khusus Presiden ini lalu menjelaskan bahwa konteks pernyataan Jokowi di tahun 2019 itu adalah untuk mengingatkan setiap pihak agar tidak main-main dan agar tidak menghalangi agenda besar Pemerintah dalam lima tahun ke depan. Ada lima agenda penting yang saat itu ingin dicapai keberhasilannya di antaranya penciptaan lapangan kerja, memperbaiki kinerja ekspor dan impor, dan lain sebagainya. Isi pidato presiden dibuat untuk kepentingan bangsa dan negara.

Berikut ini isi rekaman lengkap Jokowi di tahun 2019.

"Saya rasa itu mungkin yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Kembali lagi, perlu saya sampaikan bahwa kecepatan kita dalam bekerja, kecepatan kita dalam melayani ini sangat penting sekali bagi kita semuanya. Kepada para penegak hukum, Kapolda, Kapolres, Kajati, Kajari, Ketua Pengadilan Tinggi dan Negeri, tugas saudara-saudara semuanya adalah menegakkan hukum, mendukung agenda strategis bangsa. Dan saya ingatkan juga, jangan menggigit orang yang benar. Kalau yang salah, silakan digigit tapi yang benar jangan sampai digigit dan jangan pura-pura salah gigit. Jangan pernah juga menggigit pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan negara ini karena tugas saudara-saudara adalah menggigit siapapun yang memiliki niat buruk untuk mengganggu agenda-agenda besar strategis bangsa kita.

Baca Juga: Penjelasan Istana Soal Rekaman Diduga Suara Jokowi Intimidasi Pakai Aparat Hukum Yang Diputar Hasto PDIP

Saya juga tidak akan memberikan toleransi kepada aparat hukum yang pekerjaannya hanya menakut-nakuti dan mengganggu inovasi, yang pekerjaannya justru memeras birokrat dan pejabat. Ini saya sampaikan ini secara terbuka, pada kesempatan yang baik ini. Yang pekerjaannya memeras para pelaku usaha, saya mendengar itu banyak sekali, ini akan saya inventarisasi dan saya akan perintahkan, entah ke Kapolri, entah ke Pak Jaksa Agung, ini ada ini, di kejari ini, di kejati ini, di polda ini, di polres ini. Tolong cek, langsung copot, pecat! Begitu saja, sudah. Itu setop kayak begitu, harus setop, jangan diterus-teruskan. Kepada Pangdam, Danrem, Dandim, seluruh jajaran TNI, kebesaran TNI harus dipergunakan untuk menjaga pertahanan, keamanan, persatuan. Kewibawaan TNI harus dimanfaatkan untuk mendukung agenda-agenda besar bangsa ini. Saya titip berkali-kali kepada Panglima TNI. Rakyat sangat berharap pada kontribusi-kontribusi yang diberikan dari TNI dan Polri.

Sekali lagi, cipta lapangan kerja itu agenda besar bangsa kita. Meningkatkan ekspor, menurunkan impor juga agenda besar bangsa kita. Jangan pernah ada yang bermain-main di area ini. Saya sudah wanti-wanti betul, di area ini kalau ada yang masih bermain-main, saya gigit sendiri. Akan saya gigit sendiri, sudah. Lima tahun kemarin, saya detailkan lagi, ini apa ini, ini kok enggak jalan, apa? Ini kok enggak jalan, apa? Oh di sini, saya sudah mulai mengerti. Oh, di sini. Sudah mulai mengerti. Oh, di sini. Saya sudah mulai mengerti, oh, di sini. Saya sudah mulai mengerti. Kalau masih diteruskan, ini saya ingatkan pagi hari ini. Kalau masih ada yang main-main, sekali lagi, yang menggigit saya sendiri, lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan, akan saya bisiki saja. Di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau menggigit sendiri kan, enggak mungkin."

Demikian itu penjelasan mengenai isi rekaman Jokowi Hasto.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI