Pikat Turis Asing, Film Bisu Samsara Karya Garin Nugroho Dipentaskan di Indonesia Bertutur 2024

Vania Rossa Suara.Com
Minggu, 18 Agustus 2024 | 13:22 WIB
Pikat Turis Asing, Film Bisu Samsara Karya Garin Nugroho Dipentaskan di Indonesia Bertutur 2024
Film Bisu Samsara di Indonesia Bertutur 2024. (Suara.com/Vania)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah 'Setan Jawa' yang dipertunjukkan tahun 2016 lalu, Garin Nugroho kembali membuat film bisu berjudul “Samsara”. Perdana digelar di Esplanade Concert Hall, Singapura pada 10 Mei 2024 lalu, Samsara akhirnya dihadirkan di 'rumah'nya sendiri, Indonesia, dalam acara Indonesia Bertutur 2024, Jumat (16/8/2024).

Film bisu hitam putih ini dibintangi aktor Ario Bayu dan penari keturunan Indonesia-Australia, Juliet Widyasari Burnett. Meski tak ada dialog, Samsara tetap 'hidup' karena 'berbicara' melalui gerak tari dan iringan musik gamelan Bali dan musik elektronik yang digelar secara live.

Mengambil setting Bali di tahun 30-an, Samsara bercerita tentang seorang pria dari keluarga miskin yang ditolak lamarannya oleh orang tua kaya dari perempuan yang dicintainya. Dia melakukan perjanjian gaib dengan Raja Monyet dan melakukan ritual gelap untuk mendapatkan kekayaan. Namun, dalam prosesnya, ritual ini justru mengutuk istri dan anaknya hingga menderita.

Samsara menampilkan banyak elemen pertunjukan tradisional Bali seperti orkestra gamelan, tari tradisional, topeng, dan wayang yang dipadukan dengan musik elektronik digital serta tari dan topeng kontemporer. Tak heran jika pertunjukan yang digelar di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali ini mendapat antusiasme tinggi dari warga lokal hingga turis asing.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Sambut Akhir Pekan, Ada It Ends With Us

Ditemui sebelum pertunjukan, Garin mengatakan bahwa film ini mampu menarik perhatian karena menggabungkan berbagai unsur seni di dalamnya. 

"Karena berwajah Bali. Film bisu di dunia hampir tidak ada yang berwajah Bali. Dengan musik Bali dan menggabungkan dengan unsur-unsur kontemporer dan klasik Bali, kan (sebelumnya) nggak ada," kata Garin.

Banyak memasukkan unsur budaya Bali, pembuatan film ini melibatkan hampir 80% orang Bali, termasuk penari, penyanyi, dan pemusik.

Garin sendiri mengaku sangat bersyukur dengan dukungan yang diberikan pemerintah melalui Direktorat Perfilman Musik dan Media, sehingga karya Samsara dapat dinikmati khalayak luas melalui panggung Indonesia Bertutur.

"Harapannya nilai budaya yang terwujud dalam karya ini bisa menjadi pengingat akan kekayaan tradisi sekaligus memberikan pengalaman emosional yang mendalam dan refleksi baru bagi penontonnya,” lanjut Garin.  

Baca Juga: 3 Film Korea tentang Pembajakan Pesawat, Awas Bikin Sport Jantung!

Setelah pertunjukan perdananya di Indonesia, Samsara dijadwalkan akan menjalankan World Tour ke beberapa negara di dunia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI