Sus Rini menceritakan apabila ia sudah mulai bekerja usai lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD) atau tepatnya saat berusia 13 tahun.
Kala itu, ia bekerja di bagian finishing produksi pakaian. Ia bertahan cukup lama di perusahaan yang memproduksi pakaian di Bandung tersebut.
"Karena enggak punya pengalaman, terus masih kecil akhirnya saya kerja buang benang (finishing) di koko-koko orang China," terang Sus Rini.
"Saya itu masih kecil tapi udah pintar, maksudnya cepat gitu kerjanya. Lama-lama dari harian kerjanya, terus saya ikut borongan," lanjutnya.
Lantaran merasa tak bisa mengembangkan diri di sana, Sus Rini memilih untuk mencari pekerjaan lain. Ia akhirnya berkerja sebagai pembordir.

"Ada saudara dia kerja di bordir, akhirnya saya juga tertarik kerja di sana. Lama-lama jadi asisten mesin, terus pegang operator mesin sendiri pakai komputer," terang Sus Rini.
Lebih lanjut, usai menikah Sus Rini memutuskan bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Ia pertama kali menjadi TKW di Jordania.
Nahas, saat bekerja di sana, ia mendapatkan pelecehan seksual hingga akhirnya membuat Sus Rini memberanikan diri kabur ke kedutaan.
"Jadi TKW di Jordan, di sana ngurus orang tua. Terus akhirnya saya kabur karena mendapatkan pelecehan seksual," ungkap Sus Rini.
Baca Juga: Sus Rini Rancang Kostum 17 Agustus Bocil Keluarga Sultan Andara Auto Dipuji: Pantas Gajinya Gede
Selama berada di kedutaan, Sus Rini bekerja sebagai Office Girl (OG). Beruntung, ia akhirnya dapat kembali ke Indonesia.