Suara.com - Pengasuh Rayyanza Malik Ahmad, Sus Rini menuai sorotan publik di momen perayaan HUT ke-79 RI yang digelar keluarga Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Hal ini ditengarai karena Sus Rini mendesain baju 17 Agustusan dari plastik untuk Rayyanza dan para keponakan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Hanya bermodal plastik dan selotip, Sus Rini berhasil membuat rompi dan dress yang berbentuk beragam untuk anak-anak keluarga Sultan Andara.
Baju buatan Sus Rini ini pun berhasil menyita perhatian netizen. Hal ini seperti yang tampak melalui kolom komentar unggahan @/raffinagita1717.
Baca Juga: Sus Rini Rancang Kostum 17 Agustus Bocil Keluarga Sultan Andara Auto Dipuji: Pantas Gajinya Gede
"Itu pakaian terbuat dari plastik. Sungguh kreatif banget," puji netizen.
"Baju desain Sus Rini semua ini keren," timpal netizen.
"Sus Rini bikin bajunya kreatif. Keren ya," imbuh netizen lain.
Mahir dalam mendesain baju, menarik untuk diketahui mengenai perjalanan karier pengasuh adik Rafathar Malik Ahmad tersebut.
Perjalanan Karier Sus Rini
Baca Juga: Outfit Sus Rini saat Antar Rayyanza Disorot: Sepatu dan Hijab Bikin Salfok
Sebelum bekerja sebagai pengasuh Rayyanza, Sus Rini pernah menjajal beberapa profesi. Hal ini pernah diceritakan Sus Rini di NOICE.
Sus Rini menceritakan apabila ia sudah mulai bekerja usai lulus dari bangku Sekolah Dasar (SD) atau tepatnya saat berusia 13 tahun.
Kala itu, ia bekerja di bagian finishing produksi pakaian. Ia bertahan cukup lama di perusahaan yang memproduksi pakaian di Bandung tersebut.
"Karena enggak punya pengalaman, terus masih kecil akhirnya saya kerja buang benang (finishing) di koko-koko orang China," terang Sus Rini.
"Saya itu masih kecil tapi udah pintar, maksudnya cepat gitu kerjanya. Lama-lama dari harian kerjanya, terus saya ikut borongan," lanjutnya.
Lantaran merasa tak bisa mengembangkan diri di sana, Sus Rini memilih untuk mencari pekerjaan lain. Ia akhirnya berkerja sebagai pembordir.
"Ada saudara dia kerja di bordir, akhirnya saya juga tertarik kerja di sana. Lama-lama jadi asisten mesin, terus pegang operator mesin sendiri pakai komputer," terang Sus Rini.
Lebih lanjut, usai menikah Sus Rini memutuskan bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Ia pertama kali menjadi TKW di Jordania.
Nahas, saat bekerja di sana, ia mendapatkan pelecehan seksual hingga akhirnya membuat Sus Rini memberanikan diri kabur ke kedutaan.
"Jadi TKW di Jordan, di sana ngurus orang tua. Terus akhirnya saya kabur karena mendapatkan pelecehan seksual," ungkap Sus Rini.
Selama berada di kedutaan, Sus Rini bekerja sebagai Office Girl (OG). Beruntung, ia akhirnya dapat kembali ke Indonesia.
Tiba di Tanah Air, Sus Rini mencari pekerjaan di yayasan karena merasa sudah memiliki pengalaman mengurus orang tua hingga anak-anak.
Sempat berkali-kali ditolak yayasan, akhirnya ada yayasan yang mau menerimanya dan membukakan jalan Sus Rini bekerja sebagai pengasuh Rayyanza.