Bak Langit Bumi, Beda Makna Baju Adat Jokowi vs Ma'ruf Amin Saat Upacara 17 Agustus di IKN

Ruth Meliana Suara.Com
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 11:58 WIB
Bak Langit Bumi, Beda Makna Baju Adat Jokowi vs Ma'ruf Amin Saat Upacara 17 Agustus di IKN
Kolase Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (YouTube/Sekretariat Presiden/Sekretariat Wakil Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin kompak mengenakan baju adat Kalimantan saat perayaan HUT RI ke-79, Sabtu (17/8/2024). Presiden Jokowi memimpin upacara bendera di Istana IKN. Sedangkan Ma'ruf Amin hadir di Istana Merdeka Jakarta.

Presiden Jokowi mengenakan baju adat Kutai bernama takwo kustim. Berbeda dengan presiden, Ma'ruf Amin memilih baju adat Pontianak yang bernama teluk belanga. Kedua baju adat ini memiliki makna yang berbeda.

Baju adat takwo kustim yang dikenakan Presiden Jokowi memiliki makna kebesaran. Pasalnya, pakaian adat takwo kustim hanya biasa digunakan oleh raja dan keturunannya, bukan masyarakat biasa.

Presiden Joko Widodo dan Iriana Jokowi mengenakan baju adat Kutai takwo kustim saat upacara HUT RI ke-79 di IKN. (YouTube/Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo dan Iriana Jokowi mengenakan baju adat Kutai takwo kustim saat upacara HUT RI ke-79 di IKN. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Selain itu, baju adat takwo kustim juga biasa dipakai para bangsawan di hari penobatan raja. Ini karena baju tersebut merupakan warisan dari Kasultanan Kutai. Namun seiring berjalannya waktu, baju adat bangsawan Kutai ini sudah boleh dikenakan masyarakat umum.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin dan Istri Kompak Pakai Baju Adat Khas Pontianak, Ternyata Ini Maknanya

Adapun bahan kain baju takwo kustim adalah beludru berwarna hitam. Pakaian adat ini juga dilengkapi dengan ukiran emas di bagian depan baju sampai lengan, sebagai tanda kemewahan.

Sementara itu, baju adat teluk belanga yang dikenakan Ma'ruf Amin berwarna oranye. Pakaian tersebut juga ternyata memiliki makna mendalam, yakni sebagai tanda pemakainya menjaga syahwat, aurat dan kehormatan.

Ma'ruf Amin mengenakan baju adat teluk belanga saat upacara HUT RI di Istana Merdeka. (Dok. Sekretariat Wakil Presiden)
Ma'ruf Amin mengenakan baju adat teluk belanga saat upacara HUT RI di Istana Merdeka. (Dok. Sekretariat Wakil Presiden)

Hal ini terlihat dari tata cara pemakaian baju adat teluk belanga. Adapun tata cara memakai pakaian adat iini biasa disesuaikan antara kaum bangsawan dan rakyat biasa.

Pada zaman Kesultanan, warna baju teluk belanga biasanya identik dengan kuning. Tetapi seiring berjalannya, warna-warna yang dipakai mulai beragam. Pemakaiannya pun tak sembarangan. Ada sejumlah aturan yang diturunkan secara lisan dari satu keturunan ke keturunan yang lain.

Baju adat teluk belanga terdiri dari busana dengan warna polos yang dipadukan celana panjang warna senada. Kemudian pemakainya harus mengenakan sarung, di mana sarung in hanya dikenakan sampai batas lutut.

Baca Juga: Detik-detik Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan di Istana Merdeka, Tetap Khidmat Meski Terbagi di 2 Wilayah

Terakhir, pria yang mengenakan baju adat teluk belanga juga mengenakan ikat kepala dari songket yang dinamakan tanjak. Songket itu biasa digunakan orang Melayu yang memang dekat dengan khazanah Islam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI