Suara.com - Ketiga anak Maia Estianty yaitu Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani kerap disebut-sebut akan segera menggelar pernikahan. Hal ini terungkap lewat pernyataan sang mantan suami, Ahmad Dhani yang mengaku ingin menikahkan ketiga anaknya tersebut secara bersamaan.
Mamun, hal ini sendiri ditentang oleh Maia Estianty. Ibu Al El Dul itu mengungkap ada beberapa alasan yang membuatnya menentang pernyataan Ahmad Dhani.
"Kalau (nikah langsung) bertiga rasanya kan aneh ya, karena itu kan ada tiga keluarga yang enggak bisa digabungin jadi satu," ucap istri Irwan Mussry ini lewat pernyataannya baru-baru ini.
Bukan hanya menganggapnya aneh, Maia juga mengaku memiliki trauma karena pernah menikah di tahun yang sama dengan sang kakak.
Baca Juga: Ngobrol Bareng Maia Estianty, Jari Thariq Halilintar Jadi Omongan: Nggak Pakai Cincin?
"Ya walaupun secara mitos (tidak boleh berbarengan). Aku pernah mengalami gitu bahwa aku menikah bersama kakakku, barengan tahunnya, bercerai dua-duanya. Jadi ya ada traumatik disitu," ungkap mantan personel Duo Ratu tersebut.
Sebagai seseorang dengan keturunan Jawa, Maia sendiri mengaku dirinya cukup percaya dengan mitos pernikahan Jawa tersebut. Namun, ia mengaku menyerahkan segalanya kepada Yang Maha Kuasa.
Mitos soal larangan bagi dua orang saudara atau lebih yang menikah di tahun yang sama pun dipercaya dapat mengganggu harmoni dan keseimbangan dalam keluarga.
Banyak yang beranggapan bahwa rezeki atau keberuntungan akan terbagi dan tidak optimal jika ada dua pernikahan besar dalam waktu yang berdekatan.
Berbagai mitos pernikahan Jawa pun kerap terdengar di masyarakat. Tak sedikit dari mereka yang masih mempercayai mitos ini dan mengikuti setiap larangan ataupun anjuran sesuai mitos yang beredar. Lalu, apa saja mitos pernikahan adat Jawa? Simak inilah selengkapnya.
Baca Juga: Pantas Cari Pasangan Seiman, El Rumi Disebut Makin Rajin Salat sampai Bikin Aaliyah Kagum
1. Mitos Larangan Menggunting Kuku
Pengantin baik pengantin pria maupun pengantin wanita dilarang menggunting kuku sebelum malam pertama karena diyakini akan membawa sial bagi keluarga maupun kerabat terdekat mereka.
2. Mitos Pernikahan Ngalor-Ngulon
Pernikahan yang dilakukan bagi calon pengantin yang berasal dari arah utara ke barat dianggap kurang baik dan bisa membawa kesialan.
3. Mitos Pingitan
Tradisi pingitan masih banyak dilakukan terutama bagi calon pengantin wanita karena dianggap penting untuk menjaga kesucian dan kehormatan calon pengantin. Tak hanya itu, mitos pingitan ini dipercayai dapat menghindari pengantin dari malapetaka.
4. Mitos Bulan Suro
Bulan Suro dianggap sebagai bulan keramat dan tidak baik untuk menggelar pernikahan karena diyakini akan membawa kesialan.
4. Mitos Tokek
Kehadiran tokek di rumah pengantin baru dianggap sebagai pertanda baik dan akan membawa keberuntungan.
5. Mitos Siji Karo Telu
Pernikahan anak pertama dan ketiga dianggap kurang baik karena diyakini akan membawa sial atau kesulitan dalam rumah tangga.
7. Mitos Hari Minggu
Anak pertama yang lahir pada hari Minggu diyakini akan membawa keberuntungan dalam keluarga.
Masih banyak mitos lainnya yang masih dipercayai oleh masyarakat modern Jawa. Mitos ini pun kerap dianggap tradisi sehingga masih banyak orang yang ingin melestarikannya.
Kontributor : Dea Nabila