Isi Klarifikasi Rektor Undip Soal Kasus Bunuh Diri Aulia Risma Lestari: Tidak Benar Dibully

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 15 Agustus 2024 | 14:24 WIB
Isi Klarifikasi Rektor Undip Soal Kasus Bunuh Diri Aulia Risma Lestari: Tidak Benar Dibully
Mahasiswa PPDS Anestesi Undip, Aulia Risma Lestari diduga bunuh diri. (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Suharnomo memberikan klafirikasi terkait kasus bunuh diri salah satu mahasiswanya, dr. Aulia Risma Lestari. Dokter muda itu dikabarkan bunuh diri karena mengalami perundungan saat menjalani PPDS Anestesi Undip di RS Kariadi Semarang, Jawa Tengah.

Siaran pers ini dibagikan di akun Instagram Anesresi Fakultas Kedokteran Undip. Dalam pernyataannya, Rektor Undip membantah bahwa Aulia Risma bunuh diri akibat menjadi korba bullying seniornya. Hal ini berdasarkan hasil investigasi internal yang dilakukan pihak Undip.

"Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar. Almarhumah selama ini merupakan mahasiswi yang berdedikasi dalam pekerjaannya," kata Suharmono dalam siaran pers, Kamis (15/8/2024).

Suharnomo menjelaskan bahwa Aulia Risma memang memiliki masalah kesehatan. Menurutnya, masalah kesehatan mahasiswinya itu memang cukup mempengaruhi proses belajar di PPDS Anestesi Undip.

Baca Juga: Segini Biaya PPDS Anestesi Undip: Disetop Kemenkes Buntut Kasus Bunuh Diri Dokter Muda

"Namun demikian, almarhumah mempunyai problem kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai konfidensialitas medis dan privasi almarhumah, kami tidak dapat menyampaikan detail masalah kesehatan yang dialami selama proses pendidikan," jelas Suharmono.

Dalam kesempatan ini, Rektor Undip juga mengungkap pihaknya selalu memantau perkembangan Aulia Risma yang mengalami masalah kesehatan. Pemantauan ini dilakukan oleh Pengelola Pendidikan Program Studi Anestesi.

"Pengelola Pendidikan Program Studi Anestesi menyikapi problem kesehatan yang dialami almarhumah dengan memantau secara aktif perkembangan kondisi yang bersangkutan selama proses pendidikan," tambah Suharnomo.

Suharnomo melanjutkan, mendiang Aulia Risma ternyata sempat ingin mundur dari PPDS Anestesi Undip. Sayang, hal itu tidak bisa dilakukan karena Aulia Risma mendapat beasiswa dan terkendali persyaratan.

"Berdasarkan kondisi kesehatannya, almarhumah sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri. Namun karena beliau adalah penerima beasiswa sehingga secara administratif terkait dengan ketentuan penerima beasiswa, sehingga almarhumah mengurungkan niat tersebut," pungkas Suharnomo.

Baca Juga: Rektor Undip Bantah Aulia Risma Jadi Korban Bullying: Almarhumah Punya Masalah Kesehatan

Sebelumnya, sempat beredar kabar jika Aulia Risma tidak bisa mundur dari PPDS Anestesi Undip karena terkendala masalah penalti. Pasalnya, almarhumah dikabarkan mendapatkan beasiswa dari instansi, sehingga harus membayar uang Rp500 juta jika mundur. Nominal itu tidak disanggupi oleh orang tua.

Catatan Redaksi:
Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI