Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi baru saja menerima penghargaan bergengsi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penghargaan itu adalah Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Pratama. Penganugerahan itu didasari pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 105/TK/Tahun 2024 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Agustus 2024.
Anugerah itu diberikan langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (14/8/2024).
Tak hanya Budi Arie Setiadi, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas, juga menerima penghargaan yang sama.
Baca Juga: Daftar Platform dan Aplikasi Terancam Diblokir Kominfo Akibat Judi Online
Lantas, apa itu Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Pratama? Berikut ulasannya.
Bintang Mahaputera Pratama merupakan salah satu tanda kehormatan yang diberikan oleh presiden. Tanda kehormatan lain, yakni Medali Kepeloporan, Bintang Republik Indonesia, Bintang Mahaputera Adipradana, Bintang Mahaputera Utama, Bintang Mahaputera Nararya dan Bintang Jasa Utama.
Tahun ini, ada 64 tokoh yang menerima tanda kehormatan itu. Di antaranya Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang menerima Medali Kepeloporan.
Lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang menerima Bintang Republik Indonesia. Ada juga mantan Kapolri (Purn) Jenderal Idham Aziz yang menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera.
Pemberian tanda kehormatan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103, 104, 105 106, 107, dan 108/TK/Tahun 2024 yang ditetapkan di Jakarta.
Baca Juga: 17 Agustus 2024, Jokowi Ubah Sejarah Tradisi Upacara Bendera Pusaka Warisan Soekarno
Sementara itu, Bintang Mahaputera Pratama adalah tanda kehormatan Bintang Mahaputera kelas IV. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang dinilai telah menjaga keutuhan, kelangsungan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dihimpun dari berbagai sumber, penghargaan Bintang Mahaputera Pratama pertama kali dibentuk pada 1959. Penghargaan ini diberikan dalam bentuk bintang kalung dan disematkan pada leher penerimanya, sehingga bintang tersebut berada tepat di dada.
Selain itu, penerima penghargaan ini juga mendapatkan patra yang dikenakan di dada kiri pada saku, di bawah kancing baju, miniatur pada lidah baju, dan sebuah piagam.
Tokoh Penerima Bintang Mahaputera
Sejak dikukuhkan pada 1959, setidaknya sudah ada 48 tokoh penerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera. Salah satunya adalah Soekarni Kartodiwirjo pada 1961. Ia merupakan salah satu tokoh pejuang kemerdekaan dan Pahlawan Nasional Indonesia.
Ada juga Adipati Paku Alam VIII pada 1962 yang merupakan Adipati Pakualaman ke-VIII yang diangkat sebagai KPH Prabu Suryodilogo pada 13 April 1973.
Nama lain yang cukup dikenal yang pernah menerima penghargaan ini diantaranya, Siti Hardijanti Rukmana pada 1997, Adam Malik pada 1961 dan Ajip Rosidi pada 2022.
Kontributor : Damayanti Kahyangan