5. Pesan yang Terlalu Singkat dan To-the-Point
Meski pesan sebaiknya tidak berbelit-belit, menulis pesan yang terlalu singkat juga kurang sopan. Ucapkan salam, permintaan maaf, dan terima kasih dalam pesanmu agar terdengar lebih santun. Misalnya, daripada hanya menulis “Pak, kelasnya bisa diganti besok?”, lebih baik tulis “Selamat pagi, Pak. Mohon maaf mengganggu waktu Bapak. Apakah kelas kita bisa dijadwalkan ulang untuk besok? Terima kasih.”
6. Memaksakan Kehendak dan Terus 'Memburu' Dosen
Ketika dosen belum memberikan respon sesuai harapanmu, hindari memaksakan kehendak atau terus mengejar-ngejar dosen. Misalnya, jangan mengirim pesan yang terdengar seperti memerintah, seperti “Bu, saya izin mengingatkan, nanti siang saya mau minta tanda tangan proposal jam 1 di ruang dosen.” Sebaliknya, cobalah memahami kesibukan dosen dan sampaikan permintaanmu dengan lebih santun.
7. Menggunakan Banyak Singkatan
Penggunaan singkatan dalam pesan bisa menyebabkan miskomunikasi. Hindari menggunakan singkatan seperti “sy”, “tdk”, atau “yg” dalam pesanmu. Tulislah pesan dengan lengkap dan jelas agar dosen dapat memahami maksudmu dengan mudah.
Setelah mengetahui kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat menghubungi dosen, kamu bisa menghindarinya di masa depan. Pastikan untuk selalu mengecek kembali pesan sebelum dikirim agar tidak ada kesalahan yang terlewat. Dengan mengikuti etika berkomunikasi yang baik, kamu bisa menjalin hubungan yang lebih baik dengan dosen dan mendapatkan respon yang lebih positif. Semoga tips ini bermanfaat untukmu!