Suara.com - Keberanian Cut Intan Nabila menyebarkan video kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Armor Toreador, patut diapresiasi. Pasalnya, bukan hal yang mudah dan memerlukan keberanian luar biasa bagi korban KDRT untuk meminta pertolongan.
Apalagi di kasus Intan Nabila, selebgram asal Aceh itu sudah mengalami KDRT sejak 2020. Kini berkat keberaniannya, Armor Toreador sudah ditangkap polisi dan bakal dijerat dengan pasal penganiayaan.
Berdasarkan laman HelpGuide.org, setidaknya ada sejumlah hal yang bisa dilakukan jika seseorang mengalami KDRT. Hal ini berupa langkah-langkah untuk melindungi diri, baik bagi mereka yang siap meninggalkan pelaku KDRT atau mereka yang belum siap.
![ilustrasi kekerasan seksual. [ema rohimah / suarajogja.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/12/12/18885-ilustrasi-kekerasan-seksual.jpg)
Adapun langkah-langkah keselamatan ini bisa menjadi pembeda korban, antara terluka parah atau terbunuh dan melarikan diri dengan selamat.
Berikut ini kiat-kiat yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari situasi KDRT:
Ketahui tanda-tanda bahaya pelaku KDRT
Waspadalah terhadap tanda-tanda bahwa pelaku kekerasan sedang marah dan mungkin meledak dalam kemarahan atau kekerasan. Berikan beberapa alasan yang dapat dipercaya diri sendiri dan digunakan untuk meninggalkan rumah (baik siang maupun malam), khususnya jika Anda merasakan masalah akan terjadi.
Identifikasi area aman di rumah
Ketahui ke mana harus pergi jika pelaku KDRT menyerang atau terjadi pertengkaran. Hindari ruang kecil dan tertutup tanpa pintu keluar (seperti lemari atau kamar mandi) atau ruangan dengan senjata (seperti dapur). Jika memungkinkan, pergilah ke ruangan dengan telepon dan pintu atau jendela luar.
Baca Juga: KemenPPPA Kawal Kasus KDRT Cut Intan Nabila: Berikan Pendampingan Khusus untuk Ibu dan Anak
Buat sinyal atau kode