Suara.com - Tren pernikahan terus berkembang, menjadi hal yang selalu ingin diwujudkan setiap pasangan yang bakal menikah. Ini dipengaruhi oleh berbagai hal, di antaranya adalah budaya, gaya hidup, perkembangan mode, hingga preferensi pasangan yang telah menikah.
Dijelaskan Garry, seorang Wedding Stylist & Conceptor The Bride's Journal, tren dekorasi untuk pernikahan tahun ini tidak begitu spesifik pada bentuk bangunan, tetapi lebih fokus pada penataan lampu.
"Tahun ini fokusnya di warna-warna lighting dan warna bunga. Lebih banyak banget klien yang ambil kayak warna ungu ke biruan. Ini tren dari tahun lalu sampai sekarang masih banyak dan mungkin kalau tahun depan trennya mungkin lebih ke warna terang," jelas dia saat ditemui dalam gelaran Avec Amour Wedding Showcase, di Le Meridien Jakarta beberapa waktu lalu.
Tren dekorasi pernikahan, lanjut Garry biasanya mengacu dari negara Italia dan Arab yang biasanya heboh yang sesuai dengan rata-rata konsep orang Indonesia yang lebih suka dengan acara yang meriah.
Selain dekorasi, untuk urusan gaun dan aksesori Windy Savosa, seorang Fashion Designer mengatakan jika model klasik masih menjadi favorit sepanjang masa.
"Tren gaun pernikahan dari masa ke masa selalu kembali. Misalnya, dulu gaun Grace Kelly, sampai sekarang banyak orang yang masih suka. Jadi, cuma kita recovery model lagi, divariasiin lagi dengan kombinasi-kombinasi dengan bahan yang lebih bagus dan detail yang lebih rumit. Lebih banyak pakai beads dan crystal yang banyak," ucap dia.
Tahun ini, kata Windy, banyak pula mempelai wanita memilih model yang simpel dan elegan yang terlihat dari model yang tidak terlalu rumit, tapi dengan pemakaian bahan yang tetap berkualitas, fitting dan cutting yang sempurna yang bergaya unik.
Sementara itu, Anita Pangestan, Founder & CEO Noma & Co. menyebutkan tren aksesori pengantin terbagi menjadi tiga aliran. Pertama, aliran klasik yang memang dari dulu sampai sekarang selalu begitu. Contohnya, pakai mahkota, anting dan kalungnya diamond atau jewelry asli.
Kedua, lanjut dia adalah aliran yang belakangan ini banyak disukai dan umumnya gen Z di mana mereka lebih suka yang simple dan minimalis. Nah, aliran ketiga adalah mereka yang lebih menyukai aksesori unik, bahkan cenderung nyeleneh.
Baca Juga: Ulasan Webtoon 'Simulasi Pernikahan', Realita yang Bikin Pasangan Ogah Nikah
"Contohnya, dulu Noma yang mempopulerkan kipas. Jadi, kalau dalam tradisi Sangjit itu biasanya pengantin wanita bawa kipas, nah kipas itu yang dimodifikasi. Jadi, ada lampunya, kipasnya, dan lain sebagainya. Atau bentuk hiasan rambutnya itu kayak gagang pintu atau yang banyak rantainya. Jadi itu suatu tren yang mungkin kata orang gayanya agak eksperimental, tapi sekarang banyak peminatnya," kata Anita.