5 Hal yang Harus Dicek Sebelum Serah Terima Rumah Baru

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 12 Agustus 2024 | 16:27 WIB
5 Hal yang Harus Dicek Sebelum Serah Terima Rumah Baru
Ilustrasi Serah Terima Rumah Baru (Freepik/Jcomp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serah terima rumah baru merupakan momen yang dinantikan bagi setiap pembeli properti. Namun, sebelum kamu menandatangani dokumen serah terima, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

Kreator konten TikTok, Brian Nathanael, lewat akunnya @braynathanael, membagikan tips mengenai hal penting apa saja yang perlu kamu cek sebelum serah terima rumah baru. Berikut tipsnya:

1. Cek lapisan tembok pembatas rumah

Idealnya, tembok pembatas antara rumah kita dengan tetangga memiliki dua lapis. Apabila hanya satu lapis, tembok rumah cenderung mudah lembab dan suara satu sama lain bisa saling terdengar. Tak jarang, developer memberikan dua lapis pada tembok pembatas area depan rumah saja, sehingga memberikan ilusi bahwa pembatas rumah berlapis dua.

"Kadang, oknum developer itu, di depannya doang dibikin kelihatan dua lapis. Padahal sebenarnya, yang ada di dalam rumah cuma satu lapis," kisahnya.

Baca Juga: Kini Bisa Beli Rumah Miliaran, Gaji Pertama Mbak Lala Jadi Pengasuh Rafathar Cuma Segini

Brian pun menyarankan untuk mengetuk tembok rumah. Jika hanya satu lapis, tembok akan terasa lebih kopong. Selain itu, calon pemilik rumah juga bisa menanyakan berapa lapisan tembok rumah tersebut ke developer atau pihak penjual.

2. Uji kualitas lantai dengan kelereng

Bawa kelereng sebelum serah terima rumah. Terdengar unik, namun pantulan kelereng dapat menunjukkan kualitas lantai keramik rumah. Cukup jatuhkan kelereng ke lantai, lalu dengarkan suara dan lihat tinggi pantulannya.

Jika keramik terpasang dengan baik, suara pantulan kelereng akan terdengar nyaring dan pantulannya tinggi. Sebaliknya, jika suara pantulan terdengar kopong dan tidak tinggi, besar kemungkinan bahwa lantai keramik kopong. Hal ini dapat menimbulkan gelembung dan keramik meledak di kemudian hari.

Selain itu, kelereng juga dapat digunakan untuk mendeteksi area potensi genangan air di kamar mandi. Cukup tebarkan beberapa kelereng ke lantai kamar mandi dan pastikan semua kelereng bergulir menuju floor drain. Jika ada kelereng yang tertahan di area tertentu, maka air dapat tergenang di area tersebut, sehingga kemiringan lantai perlu diperbaiki.

Baca Juga: Amalan dan Doa Ketika Menempati Rumah Baru

3. Cek kebocoran di dalam dan luar rumah

Kebocoran rumah baru kadang tak terduga sampai cuaca ekstrim melanda, salah satunya hujan badai. Calon pemilik rumah dapat mengecek kebocoran akibat hujan dengan menyiram jendela yang sudah tertutup dari luar. Lalu, perhatikan apabila ada tetesan atau rembesan air di dalam rumah. Biasanya kebocoran ini disebabkan oleh sealant jendela tidak terpasang dengan sempurna.

Selain kebocoran dari luar, konstruksi rumah yang tidak sempurna juga dapat menyebabkan kebocoran dari genangan maupun aliran air di dalam rumah. Tutup semua floor drain dengan plastik, lalu siram lantai dengan air sampai tergenang dan diamkan hingga minimal satu hari. Perhatikan apakah air merembes ke tembok atau langit-langit, terutama jika ada kamar mandi di lantai atas. Tips ini juga bisa dilakukan untuk mengecek genangan atau kebocoran di dak atap rumah.

4. Temukan tembok retak dan bergelembung dengan senter

Pastikan rumah yang baru dibeli tidak memiliki retakan maupun gelembung pada tembok, apalagi jika rumah tersebut baru dibangun. Cara paling mudah untuk mengecek adalah dengan mematikan semua lampu, lalu tempelkan senter pada dinding tembok. Tembok yang rata ditandai dengan sorotan cahaya senter yang rata. Namun, jika tembok bergelombang atau tidak rata, sorotan cahaya pun akan terhalang.

Tembok bergelembung bisa disebabkan oleh pengaplikasian cat yang kurang sempurna, permukaan dinding yang terlalu panas, atau mengindikasikan kelembaban rumah. Sementara tembok retak umumnya disebabkan oleh pergeseran struktur maupun kelembaban udara.

5. Cek sinyal di dalam rumah

Brian menceritakan salah satu penyesalannya saat membeli rumah yang dihuninya saat ini. "Mungkin ini jadi penyesalan gua, karena sinyal internet di rumah gua itu jelek. Gua cuma kebagian setengah rumah yang kebagian internet, dan yang di belakang nggak dapat internet. Jadi, sangat bergantung sama Wi-Fi," ujarnya.

Namun, Wi-Fi tak selamanya dapat diandalkan. Ada kalanya modem mengalami kendala, sehingga kita harus mengandalkan mobile data. Maka dari itu, penting untuk mengecek apakah sinyal tetap kuat dan merata di setiap sudut rumah, salah satunya dengan menelepon tanpa putus sembari berkeliling rumah. Selain itu, khusus untuk area perumahan baru, Brian menyarankan untuk bertanya ke pihak developer terkait ketersediaan internet service provider.

Meski tips-tips di atas mungkin terlihat sepele, namun ternyata sangat membantu kamu memastikan bahwa rumah baru yang dibeli sesuai dengan harapan dan bebas dari masalah yang tidak diinginkan. Kalau pun ada hal yang tak sesuai ekspektasi, kamu bisa langsung membicarakannya dengan developer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI