Suara.com - Profil I Nyoman Nuarta kembali menjadi sorotan usai desainnya untuk Istana Garuda di IKN mengundang beberapa reaksi yang kurang mengenakkan. Pasalnya, bangunan tersebut dinilai bernuansa mistis dan lebih mirip kelelawar dibandingkan garuda
Menanggapi kritik yang ada, I Nyoman Nuarta pun menjelaskan bahwa penilaian karya memang kembali ke masing-masing orang.
“Jadi kalau tu menjadi aura mistis ada segala macam,ya itu terserah masing-masing lah, tapi kita membuat itu tentu Istana agar berwibawa, kita butuh wibawa itu,” ujar I Nyoman.
Lantas, bagaimana sosok I Nyoman Nuarta selama ini dikenal? Berikut ulasannya.
Baca Juga: XL Axiata Catat Peningkatan Trafik Layanan 300 Persen di IKN
Lahir di tabanan, Bali, I Nyoman Nuarta merupakan putra keenam dari sembilan bersaudara pasangan Wirjaatmadja dan Samudra. Darah seni yang dimilikinya diduga berasal dari pamannya,Ketut Dharma Susila yang merupakan seorang guru seni rupa.
Usai menyelesaikan sekolah menengah atas, I Nyoman Suarta memilih untuk merantau da berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) da mengambil jurusan seni lukis. Namun, setelah satu tahun melalui perkuliahan, I Nyoman memilih untuk pindah ke jurusan patung.
Nama I Nyoman Nuarta sudah mulai dikenal di dunia seni ketika ia berhasil memenangkan lomba patung proklamator Republik Indonesia di tahun 1979. Sebelum akhirnya membuat desain Istana Garuda, I Nyoman Nuarta sudah membuktikan bakatnya melalui patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang merupakan salah satu objek wisata ikonik di Bali,
Sepanjang hidupnya sebagai seniman, I Nyoman uarta sudah mendapatkan berbagai penghargaan tingkat nasional dan internasional, salah satunya adalah dari nanyang Academy of Fine Art tahun 1989 di Singapura.
Baca Juga: 17 Agustus 2024, Jokowi Ubah Sejarah Tradisi Upacara Bendera Pusaka Warisan Soekarno
I Nyoman pun tak segan membagikan karya seninya melalui sebuah tama seni di Bandung bernama NuArt Sculpture Park. Tempat tersebut kini menjadi salah satu pusat seni besar di Bandung yang kerap digunakan untuk menyelenggarakan pameran hingga konser musik.
Desain Istana Garuda didasarkan oleh dua fungsi
Dalam salah satu wawancara, I Nyoman Nuarta menjelaskan bahwa rancangannya pada Istana Garuda didasarkan pada dua fungsi. Pertama, fungsi estetik untuk menunjukkan karya seni monumental layaknya GWK.
Sementara itu, fungsi keduanya adalah pragmatis karena tempat tersebut akan menjadi tempat bagi presiden untuk mengelola pemerintahan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri