G3N Project Hadirkan Karya Maestro Heri Dono dan I Gusti Ayu Kadek Murniasih di Pameran Seni ArtMoments 2024

Iman Firmansyah Suara.Com
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 09:45 WIB
G3N Project Hadirkan Karya Maestro Heri Dono dan I Gusti Ayu Kadek Murniasih di Pameran Seni ArtMoments 2024
(Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Galeri seni G3N Project turut memeriahkan pameran seni ArtMoments Jakarta 2024 yang diselenggarakan di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel Jakarta, 9-11 Agustus 2024.

Dalam pameran kali ini, G3N Project mengkolaborasikan karya dua seniman maestro yaitu seni lukisan Heri Dono yang dipadukan dengan karya seni maestro I Gusti Ayu Kadek Murniasih.

Selain itu ada juga karya-karya 3 artist pendatang baru (emerging artist) yaitu seniman muda Sherry Winata, Redmiller Blood karya Peter Rhian Gunawan dan Arkiv Vilmansa.

General Manager G3N Project, Andry Permadi mengatakan baik maestro maupun emerging artist, keduanya punya pasar yang potensial dan semua karya yang dipamerkan kali ini sarat makna dan berkarakter khas masing-masing seniman.

Baca Juga: MSI Rayakan Ulang Tahun ke-20 dengan Menggelar Pameran di MOI

“Kami memilih memadukan karya seniman maestro dan artis pendatang baru agar ruang pamer menjadi dinamis. Range harga mereka juga sangat variatif, dari puluhan juta hingga miliaran,” ucapnya kepada media, Jumat (9/8/2024).

Terletak di booth B5-B6 di ArtMoments 2024, maestro seni Heri Dono menampilkan lukisan setinggi 3 x 4 meter berjudul "Trump Unity".

Heri Dono sendiri merupakan seniman Indonesia pertama yang menembus kancah seni global pada awal 1990-an. Ia terkenal di kancah seni internasional, terutama melalui karya instalasi yang inovatif dan kreatif

Heri Dono menjelaskan bahwa lukisan yang ia pamerkan kali ini terinspirasi dari sebuah lukisan berjudul “the Age of Pericles” yang dibuat pada tahun 1853 oleh Phillip Von Foltz.

“Dalam lukisan ini saya memasukkan peristiwa pembunuhan seorang warga kulit hitam Amerika, George Floyd pada tahun 2020 silam. Peristiwa tersebut kemudian memicu gerakan protes besar yang menyuarakan Blacklivesmatter. Saya menggambarkan sosok Donald Trump sedang berdiri di pojok kiri lukisan ini,” jelas Heri.

Baca Juga: Lewat Seni dan Budaya, Anak Bisa Atasi Masalah Perundungan yang Dialami

Sementara Sherry Winata menampilkan karya seni unik berwarna ungu yang terlihat berdimensi berkat memadukan memadukan kanvas dengan kristal, glitter, flannel, dan resin.

Karya seni Sherry Winata. (Dok: Istimewa)
Karya seni Sherry Winata. (Dok: Istimewa)

“Pesan saya dalam lukisan ini sebenarnya kita dalam hidup ini memainkan semua peran dan punya power untuk menemukan kebebasan hidup seperti menulis buku tentang kita sendiri, saya ingin menampilkan keindahan sejati di mana dalam diri kita itu sebenarnya punya true beauty,” ungkapnya.

ArtMoments Jakarta 2024 sendiri diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (KEMENPAREKRAF) dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta (Disparekraf DKI Jakarta). Pameran ini terbuka untuk umum denga tiket masuk reguler bisa didapat dengan harga Rp100.000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI