Suara.com - Sebagai upaya mengembangkan keterampilan digital generasi muda Indonesia hadir kompetisi talenta AI bertajuk Skilvul Innovation Challenge.
Kompetisi talenta AI ini merupakan kolaborasi Skilvul, Biji-Biji Initiative, Kartu Prakerja, dan Microsoft melalui program Talenta AI yang mencapai puncaknya dengan berlangsungnya Skilvul Innovation Challenge Day Cycle 2.
Kompetisi ini mempertemukan 150 peserta Talenta AI dari 20 provinsi di Indonesia untuk menghasilkan produk inovasi digital sebagai solusi permasalahan sosial.
Terdapat tiga tema utama yang diangkat, yaitu bidang ketidaksetaraan akses terhadap sumber daya digital dan pendidikan di Indonesia, pemberdayaan UMKM untuk pertumbuhan berkelanjutan, dan revolusi kesehatan dengan teknologi inovatif.
Baca Juga: BKKBN Ajak Generasi Muda Nikah di Usia Tepat: Perempuan 21 Tahun, Laki-laki 25 Tahun
Seluruh peserta terpilih merupakan peserta program Talenta AI yang lulus ujian sertifikasi Microsoft di bidang kecerdasan buatan (AI), data analytics, dan keamanan siber.
Sebelumnya, program Skilvul Innovation Challenge Cycle 1 berhasil digelar yang diikuti oleh 69 peserta.
"Di balik esensi acara seperti ini, kita tidak hanya melihat pertukaran ilmu dengan mentor dan proses pembelajaran, tapi juga pertemuan dengan teman-teman dalam grup, membuat proyek menarik dan menyelesaikan tantangan," ujar Chief of Business Skilvul, William Hendradjaja.
Setelah melalui penilaian ketat oleh juri dari Skilvul, Biji-Biji Initiative, Kartu Prakerja, dan Microsoft, empat penghargaan dalam Skilvul Innovation Challenge Day Cycle 2 diberikan kepada tim berbeda:
Juara 1 diraih oleh tim Senyummu, yang menghadirkan aplikasi untuk mendeteksi penyakit dan kerusakan gigi melalui analisis foto gigi berbasis AI.
Baca Juga: Gaji Terpotong Iuran Tapera, Generasi Muda yang Nomaden dan Tak Punya Rumah Merugi?
Melalui aplikasi ini, pengguna dapat melakukan perawatan kesehatan gigi dengan lebih mudah, khususnya bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses dan dana untuk rutin ke dokter gigi.
Juara 2 diberikan kepada tim SmartFish dan QuakeWatch, sebuah solusi yang dihadirkan untuk memberikan peringatan dini bahaya gempa, dan merekomendasikan lokasi tangkapan ikan serta variasinya.
Juara 3 diberikan kepada tim InWarung, sebuah solusi bagi pemilik UMKM untuk dapat melakukan prediksi inventaris warung berdasarkan jumlah pesanan aktual pembelian.
Penghargaan Booth Terbaik diraih oleh tim Diabetes Vision, yang menggunakan teknologi AI untuk mempermudah pengguna mendeteksi jumlah kandungan gula dalam makanan melalui unggahan foto.
Sebagai bagian dari persiapan kompetisi, sejumlah mentor industri dari perusahaan konsultan, perusahaan provider jaringan, perusahaan tambang, turut diundang untuk memaparkan studi kasus dan membantu peserta dalam mengembangkan portfolio berbasis masalah sosial mereka.
Portfolio tersebut selanjutnya dipresentasikan kepada mitra industri seperti pertambangan, eletronik, service provider, dan konsultan internasional, dengan harapan membuka peluang lebih besar untuk peserta memperoleh pekerjaan di bidang teknologi.
"Innovation Challenge Day adalah bukti dari potensi luar biasa yang ada pada diri generasi muda Indonesia, dalam memanfaatkan kekuatan teknologi untuk menciptakan perubahan di masyarakat. Apresiasi mendalam kepada semua peserta yang telah mencurahkan hati dan pikiran mereka untuk mengembangkan solusi inovatif bagi sejumlah tantangan paling mendesak yang dihadapi masyarakat kita saat ini," jelas Supahrat Juramongkol, Philanthropies Lead Microsoft ASEAN menyampaikan.
Ia percaya, semangat, dedikasi, dan kreativitas generasi muda Indonesia yang diperlihatkan dalam kompetisi ini, akan terus menciptakan dampak positif pada masyarakat, dan bahkan memberikan nilai ekonomi baru bagi Indonesia.