Suara.com - Adzan menjadi pertanda masuknya waktu sholat fardlu. Para muadzin biasanya akan mengumandangkannya untuk memanggil umat muslim melaksanakan sholat.
Panggilan adzan memiliki keistimewaan. Mengutip dari laman Media Pesantren Tebuireng, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: “Sekiranya orang-orang mengetahui akan rahasia keutamaan adzan dan rahasia shaf pertama, niscaya mereka akan berebutan meraihnya meski dengan cara mengundi.” (H.R. Bukhari).
Kemudian dari Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam bukunya Khashaais al-Ummah al-Muhammadiyyah disebutkan bahwa salah satu keistimewaan umat Nabi Muhammad ialah ada beberapa amalan yang dianggap remeh, namun pahalanya sangat besar. Termasuk menjawab dan memenuhi panggilan adzan.
Masih di dalam kitab yang sama, keutamaan menjawab adzan, yakni salah satunya mendapat ganjaran seperti muadzin. Berupa beribu-ribu pahala dari setiap huruf yang dilafadzkan, Allah mengampuni dosanya, menjadi penyebab ia mati husnul khatimah, dan diberikan surga di akhirat kelak.
Baca Juga: Bacaan Azan dan Iqomah Sholat Subuh Lengkap Beserta Latin dan Artinya
Doa Menjawab Adzan Subuh
Adzan subut hampir sama dengan sholat lainnya. Namun, ada yang berbeda, yakni seruan 'Ash-shalatu khairun minan naum.' Ucapan tersebut mengajak umat muslim untuk menjalankan sholat lebih baik daripada tidur.
Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab Risalatul Mu’awanah wal Mudhaharah wal Muwazarah (1994) memberikan panduan mengenai jawaban untuk adzan subuh:
“Dan apabila Anda mendengar suara adzan, ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin kecuali ketika ia mengucapkan: 'Hayya alashshalaah' dan 'Hayya 'alalfalaah'. Sebagai jawabannya, ucapkanlah, 'Lâ haula walâ quwwata illâ billâhi.' Demikian pula ketika mendengar seruan: 'Ash-shalatu khairun minan naum.' pada azan subuh, ucapkanlah: 'Shadaqta wa bararta.'"
Doa Setelah Adzan Subuh
Baca Juga: Bacaan Doa Sesudah Adzan dan Iqomah, Keutamaannya Luar Biasa!
Doa setelah subuh berikut ini bisa dibaca setiap hari lengkap beserta arab, latin, dan artinya.
اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةْ وَالصَّلاةِ القَائِمَةْ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدَنِ اْلوَسِيْلَةَ وَاْلفَضِيْلَةْ وَابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُوْدًا اَّلذِيْ وَعَدْتَهْ
"Allâhumma rabba hâdzihid da'watit tâmmah, washshalâtil qâ-imah, âti sayyidana muhammadanil washîlata wal fadhîlah, wab'atshu maqâmam mahmûdanil ladzî wa'adtah."
"Wahai Tuhanku, yang memiliki seruan sempurna ini serta shalat yang segera akan dilaksanakan, berilah kepada Junjungan kami Nabi Muhammad kedudukan sebagai wasilah serta kemuliaan dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan yang terpuji sebagaimana telah Engkau janjikan."