Suara.com - Kamu pernah enggak, mau datang ke konser tapi ngerasa kikuk karena sendirian? Situasi ini awalnya juga sempat dirasakan Andi Muh Shabran, yang dikenal dengan nama Randy.
Jakarta, sebagai ibu kota, bagi Randy jadi semacam surga bagi para pecinta konser. Termasuk bagi Randy, seorang anak Rantau asal Sulawesi Selatan.
Tapi mencari teman untuk pergi ke konser juga bukan perkara mudah. Randy punya cerita saaat ia pertama kali menginjakkan kaki di tahun 2016 di Jakarta.
“Awalnya saya ajak teman-teman kampus, tapi gak ada yang satu frekuensi. Waktu itu sekitar tahun 2016 sampai 2017. Kalau ke bioskop atau makan mungkin gak masalah kalau sendirian, kalau ke bioskop agak awakward aja rasanya,” kenangnya.
Baca Juga: Lyfe With Less Hadirkan Pengalaman One Stop Sustainable Journey di #SalingSilang FREE MARKET Vol. 5
Keinginan kuat Randy untuk pergi ke Djakarta Warehouse Project (DWP) pada tahun 2020 akhirnya memicu ide untuk membuat sebuah platform di Instagram bernama Join Dong. Platform ini awalnya digunakan untuk mencari teman yang ingin pergi ke acara-acara serupa.
Dalam waktu singkat, 'Join Dong' mulai menarik perhatian. Awalnya, hanya tiga orang yang bergabung untuk pergi bersama ke acara karaoke anime. Namun, semakin banyak orang yang merasa senasib. Mereka mencari teman untuk menghadiri berbagai acara. Komunitas ini pun tumbuh pesat.
“Sangat berterima kasih karena platform ini bisa membantu banyak orang, termasuk saya sendiri. Kami mulai mengadakan konser-konser kecil seperti Berdendang Bergoyang, dan ternyata banyak yang datang, sampai 25 orang,” kata Randy.
Namun, pandemi COVID-19 tiba. Komunitas ini vakum selama dua tahun. Aktivitas baru dimulai lagi pada akhir 2021, dengan perpindahan dari Line Square ke Telegram, dan akhirnya ke Discord yang lebih memadai untuk mengelola ribuan anggota.
Kini, 'Join Dong' memiliki lebih dari 19 ribu anggota, mayoritas berasal dari Jakarta dan Bandung. Komunitas ini tidak hanya fokus pada konser, tetapi juga berbagai kegiatan lain seperti olahraga, kuliner, traveling, dan hangout.
Baca Juga: Dewiku Berbagi Keseruan Kopi Darat Bareng Komunitas Aerobik RPTRA Akasia Tebet
Randy menjelaskan bahwa Discord memudahkan pengelolaan komunitas dengan fitur-fitur yang membantu mengatur berbagai topik dan grup diskusi.
“Kita mencoba banyak hal baru seperti olahraga dan kegiatan internal lainnya. Orang-orang bisa menemukan teman dengan minat yang sama, dan itu kebahagiaan tersendiri,” ujar Randy.
Meski telah berkembang pesat, 'Join Dong' tidak lepas dari tantangan, terutama dalam menyatukan banyak kepala dengan berbagai keinginan. Namun, Randy dan timnya terus berusaha menjaga agar setiap anggota bisa merasa senang dan tidak merasa dirugikan.
“Kami berharap 'Join Dong' bisa lebih dikenal dan makin banyak kegiatan yang melibatkan anggota. Banyak brand yang sudah bekerja sama dengan kami untuk event-event, dan kami ingin terus meningkatkan awareness,” tambah Randy.