Suara.com - Kehamilan merupakan kondisi saat seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Proses ini terjadi dari pembuahan sperma dan sel telur hingga kelahiran janin.
Proses kehamilan berlangsung selama 40 minggu, yang dibagi menjadi tiga trimester: trimester pertama (0-13 minggu), trimester kedua (14-26 minggu), dan trimester ketiga (27-40 minggu)
Sakit perut dapat menjadi tanda kehamilan, tetapi penting untuk membedakan antara sakit perut yang normal dan yang berbahaya. Berikut beberapa ciri-ciri sakit perut yang mungkin menjadi tanda kehamilan:
1. Kram Perut
Kram perut yang ringan dan hilang setelah mengubah posisi, beristirahat, buang air besar, atau buang angin biasanya tidak berbahaya.
Namun, kram yang disertai perdarahan atau bercak, atau nyeri yang berlangsung lebih dari 30 menit, perlu diperiksa oleh dokter karena bisa jadi tanda kehamilan ektopi.
2. Kembung
Peningkatan kadar hormon progesteron selama kehamilan dapat memperlambat proses pencernaan makanan, menyebabkan penumpukan gas dan kembung.
3. Sembelit
Peningkatan hormon progesteron juga dapat menyebabkan otot-otot usus mengendur, sehingga proses pencernaan menjadi lambat dan menyebabkan sembelit.
4. Nyeri Ligamen
Otot perut meregang untuk menopang perut yang membesar saat hamil, menyebabkan nyeri ligamen yang tajam di bagian bawah perut. Rasa sakit ini biasanya terasa ketika ibu hamil melakukan perubahan posisi, bersin, atau batuk.
Nyeri ligamen perut dapat dirasakan di perut bagian bawah atau daerah selangkangan. Aktivitas fisik dapat memicu atau memperburuk rasa nyeri ligamen perut.
5. Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi otot rahim yang terjadi karena hormon kehamilan, biasanya terjadi pada trimester kedua atau ketiga. Kontraksi ini terasa seperti otot-otot di perut Anda menegang, tetapi tidak terlalu sakit.
Kontraksi ini tidak teratur dan dapat berhenti dengan mudah ketika Anda mengubah posisi atau melakukan aktivitas lain. Kontraksi Braxton Hicks biasanya tidak menyakitkan dan tidak berlangsung terus-menerus.
Jika Anda mengalami sakit perut yang berat, disertai perdarahan, atau tidak hilang setelah perubahan posisi, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.