Sejarah Panjang LDII, Didirikan Tahun Berapa?

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Senin, 05 Agustus 2024 | 13:04 WIB
Sejarah Panjang LDII, Didirikan Tahun Berapa?
Ilustrasi Logo LDII. [ldii.or.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menjadi perbincangan di media sosial usai curhatan salah satu pengguna X viral.

Organisasi masyarakat (ormas) keagamaan ini masuk dalam trending topic di X dalam dua hari belakangan, sejak Minggu (4/8/2024).

LDII merupakan salah satu ormas keagamaan yang telah ada di Indonesia sejak lama. Organisasi ini memang tidak sebesar Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU). Namun, cukup banyak tersebar di sejumlah wilayah Tanah Air.

Lantas seperti apa sejarah LDII? Berikut ulasannya dirangkum dari sejumlah sumber.

Baca Juga: Bikin Nambah Wawasan! Ini 4 Film Sejarah Indonesia yang Wajib Kamu Tonton

Awal Berdirinya LDII

Melansir dari laman LDII Jatim, organisasi ini dahulunya bernama Jajasan Lembaga Karjawan Islam (Jajasan LEMKARI).

Berdasarkan Akta Nomor 01 tanggal 3 Januari 1972 di hadapan Mudijomo, S.H. Notaris di Surabaya, kemudian dilakukan perubahan dengan Akta Nomor 03 tanggal 27 bulan Juli tahun 1972, organisasi tersebut berdiri pada 1 Juli 1972.

LEMKARI menggelar Musyawarah Besar (MUBES) I pada 9-10 Februari 1975 di Surabaya yang menghasilkan keputusan pengangkatan H.R. Edy Masiadi sebagai Ketua Umum dan H.M. Noer Ali selaku sekretaris.

Perubahan nama menjadi LDII terjadi pada MUBES IV yang digelar pada 19-20 November 1990. Saat itu KH. Hartono Slamet terpilih sebagai ketua umum dan H. Syamsudin Zahar selaku sekretaris jenderal.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Pada 17 Agustus 1945

Jejak Panjang Sejarah LDII

Jauh sebelum LEMKARI terbentuk, akar organisasi ini sudah ada. Ottoman dalam Jurnal UIN Raden Fatah Palembang, LDII disinyalir mempunyai akar kesejarahan dengan Darul Hadits/Islam Jama’ah yang didirikan oleh H. Nurhasan al-Ubaidah Lubis pada tahun 1951.

Aditya Nurullahi Purnama dan Singgih Tri Sulistiyono dalam Jurnal Hitoriografi Vol I, No.1 (2020) dalam judul "Dari Ancaman Menuju Kekuatan:Perkembangan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Semarang, 1970–2016" menyebutkan tudingan tersebut juga sempat disematkan kepada LDII Kota Semarang.

Pada awal pendiriannya LDII Semarang sempat dipandang sebagai organisasi sesat karena ikatan historis dengan Islam Jamaah atau Darul Hadist yang telah dilarang pemerintah.

Organisasi Islam Jamaah atau Darul Hadist didirikan Nurhasan al-Ubaidah Lubis Desa Burengan Banjaran, Kediri. Pertama kali kelompok ini menamakan diri sebagai Jamaah Quran dan Hadis. Kemudian berubah menjadi Darul Hadis dan menjadi Yayasan Pendidikan Islam Djama’ah (YPID).

Nama Jamaah Islam muncul setelah berubah menjadi YPID. Dalam perjalanan waktu, YPID dilarang oleh pemerintah, dan berubah beberapa nama menjadi Djama’ah Motor Club (DMC), Pondok Golkar, lalu Lemkari, dan terakhir LDII.

Aditya Nurullahi Purnama dan Singgih Tri Sulistiyono dalam jurnalnya menyebutkan, LDII dibentuk bersama pemerintah untuk membina sejumlah pengikut Islam Jamaah.

Meski awalnya sempat mendapat penolakan, namun cara dakwah yang telah berubah drastis membuat organisasi ini lambat laun diterima. Sekarang menjadi salah satu ormas keagamaan dengan pengikut cukup banyak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI