Kisah Viral Daffa, Menyorot Dampak Psikologis Gagal Jadi PNS

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 03 Agustus 2024 | 15:50 WIB
Kisah Viral Daffa, Menyorot Dampak Psikologis Gagal Jadi PNS
Ilustrasi Dampak Psikologis Gagal Jadi PNS (pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di masyarakat Indonesia, menjadi PNS atau Pegawai Negeri Sipil sering dianggap sebagai ukuran kesuksesan seseorang. Menjadi PNS sama artinya dengan membanggakan orang tua, dan dianggap memiliki masa depan yang terjamin. Itu sebabnya, lowongan PNS selalu dinanti oleh banyak orang. Lalu, apa dampaknya ketika seseorang gagal jadi PNS?

Kisah Daffa yang gagal jadi PNS sempat viral dan menjadi topik hangat di media sosial. Gagal jadi PNS tak hanya membawa kekecewaan, tetapi juga berdampak pada kehidupan pribadinya.

Gagal jadi PNS mempengaruhi hubungannya dengan keluarganya. Ayahnya, yang seorang PNS sukses, merasa kecewa dan melihat kegagalan ini sebagai penurunan martabat keluarga, terutama setelah membandingkannya dengan adiknya yang berhasil diterima di BUMN ternama.

Kekecewaan Daffa tak hanya terhadap keluarganya, tetapi juga tunangannya. Ibu tunangannya, yang juga seorang PNS, menuntut agar pertunangan mereka dibatalkan, menganggap kegagalan Daffa sebagai penurunan status yang tidak bisa diterima. Hal ini pun menambah tekanan emosional bagi Daffa, yang kemudian terungkap dalam pesan viral di media sosial di mana ia menyatakan keinginan untuk mengakhiri hidupnya.

Baca Juga: Ulasan Buku 'Belajar Gagal dari Tokoh-Tokoh Sukses Dunia', Jangan Takut dengan Kegagalan!

Kisah viral Daffa dan pesan yang ditulisnya itu pun menyoroti dampak psikologis dari tekanan sosial akibat gagal jadi PNS.

Menurut Prof. Dr. H. M. Winarno, seorang ahli sosiologi, di Indonesia, status sosial sering kali dipengaruhi oleh pekerjaan. Dan pekerjaan sebagai PNS memang kerap kali dianggap memiliki status yang lebih tinggi karena stabilitas dan prestisenya.

Di sisi lain, Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, seorang psikolog terkemuka, menambahkan bahwa minat terhadap pekerjaan sebagai PNS berkaitan dengan kebutuhan psikologis akan stabilitas dan keamanan.

"Pekerjaan ini menawarkan keamanan kerja dan kestabilan finansial yang memenuhi kebutuhan dasar manusia akan rasa aman," katanya.

Pandangan para ahli ini menunjukkan bagaimana kebutuhan psikologis mempengaruhi pilihan karier sebagai PNS. Namun, tentu saja, kita tak bisa menilai kesuksesan orang dari status PNS belaka. Para ahli tersebut menekankan bahwa kesuksesan seharusnya diukur dari berbagai parameter, termasuk pencapaian individu dan jalur profesi yang dipilih.

Baca Juga: Sadari 4 Hal Ini agar Kegagalanmu Berbalik Jadi Sukses, Penting Diingat!

Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk menghargai keberagaman dalam mengejar impian dan memberikan dukungan bagi mereka yang mengambil jalan berbeda. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan mendukung, di mana kesuksesan tidak hanya dilihat dari status sosial semata. Dengan begitu, nantinya, tak ada lagi Daffa-Daffa lainnya yang kecewa lantaran gagal jadi PNS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI