Suara.com - Proses menyusui bayi, terlebih setelah bayi baru lahir, penuh drama dan banyak tantangan. Tak jarang, hal ini pun menjadi sumber stres bagi ibu baru. Posisi menyusui yang salah, puting lecet, dan sederet masalah lainnya, bisa jadi penyebab ASI seret, bayi enggan menyusu, hingga akhirnya memicu stres pada ibu. Lalu, apa saja hal yang harus diketahui ibu saat menyusui bayi?
Faktanya, ada banyak hal yang harus diketahui ibu ketika akan menyusui bayinya. Mulai dari posisi menyusui, persiapan sebelum menyusui, hingga bagaimana cara memantau apakah bayi mendapat cukup ASI atau tidak.
Dokter spesialis anak dr. Dimple Gobind Nagrani, Sp.A mengatakan bahwa penting bagi setiap ibu untuk mengetahui posisi menyusui yang benar agar bayi mendapat cukup ASI, dan kebutuhan nutrisi dan kalorinya pun tercukupi.
Caranya, pastikan agar tubuh bayi menghadap ke tubuh ibu dalam satu garis lurus. Kemudian, carilah posisi di mana dagu bayi menempel di payudara ibu dan dada atau perut bayi menempel dengan perut ibu.
Baca Juga: Takut Skincare Berbahaya Saat Hamil? Dokter Kandungan Beeleonie Beri Solusi Alami dan Aman
Kemudian, ketika menyusui, tangan ibu harus menyangga leher dan punggung bayi. Tapi, ini tidak berlaku bila bayi disusui dalam posisi tidur. Selain itu, pastikan bayi menyusu dengan posisi mulut terbuka lebar dan dari areola payudara, bukan puting.
Kemudian, dr. Dimple juga memberikan kiat-kiat agar proses pengeluaran ASI berjalan lancar. Salah satunya, ia menyarankan agar ibu memompa ASI secara teratur untuk mengosongkan payudara. Dengan begitu, produksi ASI pun akan semakin deras.
Dr. Dimple juga memberikan kiat untuk memakai kompres hangat sebelum memompa ASI. Posisi saat ingin memompas ASI pun harus diperhatikan, lho. Jika posisi ibu nyaman, maka ASI yang keluar pun akan lebih lancar.
Sebelum mulai memompa ASI, usahakan memijat kedua payudara. Urusan teknis yang harus diperhatikan adalah memastikan ukuran cup pompa pas dengan payudara.
Soal waktu yang tepat untuk memompa ASI, ada sedikit perbedaan tergantung dari apakah ibu memang biasa memberikan ASI perah untuk bayi karena tidak bisa bersama dengan anak sepanjang waktu, atau ibu yang rutin menyusui secara langsung.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Facial Wash yang Melembapkan Wajah, Aman untuk Bumil dan Busui
Bila ibu memberikan ASI perah, usahakan memompa payudara minimal enam sampai delapan kali sehari. Bila ibu menyusui secara langsung dan memompa ASI, pastikan jarak memompa sekitar 30-60 menit setelah bayi menyusui atau satu jam sebelum bayi menyusui.
Bayi membutuhkan ASI secara ekslusif hingga berusia enam bulan. Ketika sudah menginjak 6 bulan hingga 9 bulan, bayi butuh 70 persen ASI dan sisanya dipenuhi lewat makanan pendamping ASI. Pada usia 9-12 bulan, persentase kebutuhannya bergeser menjadi 50:50, sementara asupan gizi yang dibutuhkan anak di atas 12 bulan berasal dari 30 persen ASI dan 70 persen MPASI.
Untuk memonitor pertumbuhan anak di usia dini, pastikan setiap bulan untuk mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala bayi. Kemudian perhatikan apakah ukurannya sesuai dengan usia bayi
Nah, ibu bisa mengukur sendiri ataupun dengan bantuan tenaga medis setiap cek secara berkala ke fasilitas kesehatan. Jika pertumbuhan fisik anak kurang, orang tua wajib mengevaluasi bersama ahli untuk mengetahui apakah asupan makanan, kualitas nutrisi, dan asupan susunya cukup.
Demikianlah hal-hal yang harus diketahui para ibu saat menyusui bayi, karena prioritas utama orang tua adalah memastikan bayi sehat dengan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia.