
Diantaranya biaya fasilitas sebesar Rp5,5 juta dan biaya laboratorium Rp2 juta yang harus dibayarkan pada tiap semester. Tak berhenti disana. Masih ada lagi biaya lain yang hanya dibayar satu kali ketika masuk kuliah, yakni biaya pendaftaran sebesar Rp500 ribu.
Selain itu ada pula biaya tambahan berupa biaya sertifikasi DMI yang mencapai Rp5,5 juta. Ada juga biaya wisuda Rp3 juta, namun bisa berubah sewaktu-waktu.
Sementara untuk biaya SKS tambahan dipatok dengan biaya Rp1.042 juta per SKS dan biayanya juga bisa berubah sewaktu-waktu.
Lalu jaket almamater sebersar Rp400 ribu. Dan yang paling besar adalah biaya pengembangan yang nilainya mencapai Rp60 juta.
Dengan begitu, biaya yang harus dipersiapkan ketika pertama kali Betrand Peto memutuskan masuk UNIJI adalah diperkirakan sebesar Rp60,9 juta.
Meski biaya yang dipatok terbilang tinggi, UNIJI menyediakan fasilitas beasiswa seebsar 60 hingga 100 persen, dengan ketentuan 100 persen biaya pengembangan dan 80-100 persen biaya kuliah khusus untuk Angkatan 2024.
Namun, sesuai ketentuan dari pihak kampus UNIJI, beasiswa tersebut tidak termasuk biaya fasilitas dan laboratorium.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Baca Juga: Sarwendah Lulusan Apa? Diam-Diam Bakal Jadi Dosen di Kampus Betrand Peto