Infografis
Suara.com - Atlet triatlon Kanada Tyler Mislawchuk muntah di garis akhir perlombaan triatlon putra Olimpiade Paris pada hari Rabu waktu setempat setelah berenang di Sungai Seine.
Sebelumnya, dikutip New York Post lokasi ini dikritik karena kebersihan dan keamanannya untuk bertanding di tengah laporan mengenai tingginya tingkat E. coli dan bakteri lainnya.
Entah karena isi airnya atau kelelahan karena olahraga yang menuntut fisik, Mislawchuk tampak dalam kondisi yang buruk di akhir lomba. Videonya viral di media sosial hingga mendapatkan berbagai tanggapan.
Mislawchuk, yang finis di posisi kesembilan dengan waktu 1:44:25, terlihat muntah begitu melewati garis finis, tetapi pria berusia 29 tahun itu kemudian mengatakan ia muntah sebanyak 10 kali secara total.
Baca Juga: Apa Itu Autism Spectrum Disorder? Begini Cara Memahami Individu dengan Autisme
Sementara Alex Yee dari Inggris memenangkan medali emas dengan catatan waktu 1:43:33, sementara Hayden Wilde dari Selandia Baru meraih perak dengan catatan waktu 1:43:39. Léo Bergere dari Prancis meraih perunggu dengan catatan waktu 1:43:43.
Para pejabat menilai kualitas air cukup baik untuk pertandingan pada hari Rabu, setelah sebelumnya ditunda pada Selasa karena kekhawatiran mengenai kualitas air.
"Meskipun terjadi perbaikan pada kualitas air dalam beberapa jam terakhir, pembacaan pada beberapa titik lintasan renang masih di atas batas yang dapat diterima," kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan.
Upaya untuk membuat Sungai Seine layak untuk berenang dilaporkan menghabiskan biaya $1,5 miliar.
Menjelang Olimpiade, Wali Kota Paris Anne Hidalgo berenang di Sungai Seine yang telah lama tercemar untuk menunjukkan bahwa sungai itu cocok untuk acara renang di Olimpiade.
Baca Juga: Rilis Poster Baru, Perfect Family Suguhkan Kisah Persahabatan Penuh Intrik
Ia didampingi oleh Tony Estanguet, kepala Olimpiade Paris, dan Marc Guillaume, pejabat tinggi pemerintah untuk wilayah Paris.
"Kualitas Sungai Seine sangat sempurna," kata Estanguet, menurut NBC News, seraya menambahkan, ini adalah tonggak sejarah yang sangat penting karena ini adalah konfirmasi bahwa Paris siap untuk Olimpiade.
