Masih Dipandang Sebelah Mata, Ini 5 Mitos Mesin Pencuci Piring yang Harus Diluruskan

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 01 Agustus 2024 | 17:10 WIB
Masih Dipandang Sebelah Mata, Ini 5 Mitos Mesin Pencuci Piring yang Harus Diluruskan
Ilustrasi Mitos Mesin Pencuci Piring (Dok. Bosch)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mesin pencuci piring atau dishwasher telah menjadi bagian dari banyak dapur modern. Namun, masih banyak orang yang memilih untuk mencuci piring secara manual. Bahkan, di tengah sibuknya kegiatan di luar rumah, tak sedikit masyarakat yang belum mau mengandalkan mesin pencuci piring.

Tentu bukan tanpa alasan mengapa masih banyak rumah tangga yang memilih untuk mencuci piring dengan cara manual, meski dishwasher telah cukup lama hadir di tengah pasar. Salah satunya adalah karena beberapa mitos berikut, seperti dibagikan oleh Bosch Home Appliances Indonesia:

Mitos 1: Dishwasher bikin biaya listrik melonjak tinggi

Banyak orang khawatir penggunaan mesin pencuci piring akan membuat biaya listrik membengkak. Padahal faktanya, mesin pencuci piring modern dirancang untuk efisiensi energi yang dilengkapi dengan siklus pencucian yang optimal dan teknologi pengeringan yang mengurangi konsumsi energi. Dalam jangka panjang, mesin pencuci piring dapat membantu mengurangi biaya listrik rumah tangga.

Baca Juga: Hemat Listrik dan Waktu, Kompor Gas Tanam dan Mesin Cuci Piring Ini Bisa Jadi Pilihan

Mitos 2: Dishwasher boros air

Mitos ini adalah yang paling sering kita dengar tentang mesin pencuci piring. Padahal, mesin pencuci piring modern dirancang untuk menggunakan jumlah air yang tepat untuk setiap siklus pencucian. Studi Universitas Bonn yang dimuat oleh Choice.com mendapati bahwa untuk mencuci 144 item secara manual ternyata memerlukan sampai 100 liter air.

Mitos 3: Dishwasher hanya cocok untuk alat dapur kecil tertentu

Banyak orang merasa sayang membeli mesin pencuci piring karena dianggap tak bisa mencuci alat masak berukuran besar. Padahal, dishwasher dapat menangani berbagai jenis peralatan makan, masak, dan wadah lainnya. Desain pada rak dishwasher dapat yang dapat disesuaikan. Pengguna dapat mengatur ruang dalam mesin untuk memuat berbagai ukuran dan bentuk peralatan makan dengan efisien.

Mitos 4: Dishwasher tidak membersihkan piring dengan baik

Baca Juga: Selain Menyenangkan, Memasak Dapat Menenangkan Jiwa, Asal Setelah Itu Nggak Cuci Piring

Banyak orang percaya bahwa mencuci piring dengan tangan menggunakan sabun dan air panas lebih bersih dibandingkan dengan menggunakan mesin pencuci piring. Faktanya, berbagai mesin pencuci piring kini menawarkan berbagai siklus pencucian, mulai dari siklus ringan untuk piring yang tidak terlalu kotor hingga siklus intensif untuk peralatan masak yang berat dengan hasil bersih dan higienis.

Mitos 5: Dishwasher tidak praktis, harus membilas piring sebelum masuk ke dalam mesin

Membilas piring sebelum dimasukkan ke dalam mesin pencuci piring sebenarnya tidak perlu. Deterjen mesin cuci piring dirancang untuk mengatasi sisa makanan yang menempel pada piring. Membilas terlebih dahulu justru dapat membuang deterjen dan air secara percuma.

Nah, itulah 5 mitos seputar mesin pencuci piring yang selama ini banyak beredar dan diyakini banyak orang. Padahal faktanya, berkat kehadiran teknologi, kegiatan mencuci piring dapat diotomas dengan menggunakan dishwasher. Hadirnya mesin pencuci piring membuat kita dapat lebih multitasking dalam menyelesaikan pekerjaan di dapur. Karena selama mesin pencuci piring melakukan tugasnya, kita dapat memprioritaskan tugas lain yang membutuhkan perhatian manual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI