Jenis dan Makna Paes Dalam Pernikahan Adat Jawa, Ini Perbedaan Gaya Jogja dan Solo

Galih Priatmojo Suara.Com
Kamis, 01 Agustus 2024 | 16:39 WIB
Jenis dan Makna Paes Dalam Pernikahan Adat Jawa, Ini Perbedaan Gaya Jogja dan Solo
Ilustrasi pernikahan adat Jawa yang menyertakan paes di dalam riasannya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada tradisi pernikahan berdasar adat Jawa, terdapat salah satu elemen penting yang jadi ciri khas yakni keberadaan paes atau riasan pada bagian dahi hingga rambut yang biasa digunakan pengantin perempuan.

Di dalam adat Jawa, terdapat dua gaya yakni paes gaya Jogja dan paes gaya Solo yang dibedakan mengikuti gaya busananya.

Di dalam paes gaya Jogja terdapat lima corak paes yang kerap dipakai untuk merias pengantin.

Lima corak paes itu yakni; corak paes ageng, paes ageng Jawa menir, corak Jogja putri, kesatrian ageng serta corak kesatrian.

Baca Juga: Potret Duel Panas Persis Solo vs Arema FC, Singo Edan Bungkam Tuan Rumah

Kelima corak paes itu dibedakan oleh busana, fungsi yang memiliki ciri khas tersendiri serta tata riasnya.

Untuk corak paes Jogja putri, corak kesatrian, corak kesatrian ageng memiliki riasan wajah dan sanggul yang sama. Yang membedakan adalah gaya busananya.

Sedangkan tata rias paes ageng dan paes Jawa menir memiliki tata rias yang sama, perbedaannya terdapat pada gaya busana.

Jamak diketahui, ada dua bagian yang dirias yakni pada wajah dan dahi.

Tata rias dahi merupakan tata rias khas untuk penganti Jawa yang biasa disebut paes.

Baca Juga: Geger Penangkapan Terduga Teroris di Stasiun Solo Balapan, PT KAI Buka Suara

Paes ini disimbolkan sebagai wujud kecantikan dan kedewasaan dalam diri seorang perempuan.

Dalam paes gaya Solo terdapat corak basahan dan corak putri Solo.

Perbedaannya dengan gaya Jogja, salah satunya yakni dalam paes Solo tidak terdapat kelir warna emas yang dibubuhkan mengelilingi paes.

Sementara garis emas itu terdapat di dalam paes Jogja.

Selain itu, dalam adat Solo pengantin perempuan biasa memakai kain dodot, kemben serta sampur.

Lalu, untuk cunduk atau tusuk konde di dalam tradisi Solo jumlahnya lebih banyak dibanding gaya Jogja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI