Suara.com -
buat rekomendasi judul dari berita ini
Dr. Kendall Egan menyarankan agar menghindari berjemur di bawah sinar matahari saat indeks ultraviolet (UV) sedang tinggi, karena dapat mempercepat penuaan kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Menurut laporan dari laman Medical Daily, indeks UV menunjukkan intensitas paparan sinar ultraviolet di suatu lokasi, dengan angka berkisar antara 0 dan 11.
Indeks ini diperkirakan berdasarkan beberapa faktor, termasuk lintang dan ketinggian lokasi, waktu, bulan, tutupan awan, dan kerusakan lapisan ozon.
"Indeks UV yang lebih tinggi berarti kulit Anda akan terpapar pada tingkat radiasi UV yang lebih tinggi sehingga meningkatkan risiko kulit terbakar, penuaan dini, dan perkembangan kanker kulit," kata Egan, melansir Antara, Kamis (1/8/2024).
Saat seseorang berjemur atau melakukan penyamakan (tanning), ada efek kesehatan berupa perubahan kulit yang terjadi dalam tubuh selama paparan sinar matahari.
Kulit yang menjadi cokelat saat berjemur sebenarnya adalah cara tubuh untuk mencoba melindungi DNA dalam sel-sel kulit. Paparan sinar matahari yang terus menerus, kata Egan, akan meningkatkan risiko kerusakan DNA.
"Seiring waktu, kerusakan DNA ini dapat menyebabkan kanker kulit, termasuk kanker kulit yang sangat serius dan terkadang fatal seperti karsinoma sel skuamosa, melanoma, dan karsinoma sel Merkel," ujarnya.
Radiasi UV tidak hanya mempercepat penuaan kulit tetapi juga merusak kolagen dan elastin, yang menyebabkan keriput dan kulit kendur, perubahan warna dan bintik-bintik pada kulit.
Radiasi UV dalam jumlah berapa pun berbahaya dan risikonya meningkat seiring dengan total waktu yang dihabiskan.