Suara.com - Memutuskan antara menitipkan anak pada babysitter atau daycare adalah dilema yang sering dihadapi para orang tua yang bekerja. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pilihan yang tepat akan sangat bergantung pada kebutuhan dan preferensi keluarga. Babysitter vs daycare, mana yang terbaik untuk mengasuh anak?
Bicara mengenai daycare, belakangan, para orang tua diresahkan dengan berita penganiayaan terhadap seorang balita yang dilakukan pemilik daycare di kawasan Depok, Jawa Barat. Yang lebih mengenaskan, pemilik daycare bernama Wensen School tersebut, diketahui seorang influencer terkait parenting. Gara-gara pemberitaan ini, banyak orang tua merasa ragu saat akan memilih tempat penitipan anak.
Padahal, menitipkan anak di daycare sebenarnya bukan pilihan buruk. Studi tentang Perkembangan Awal Anak yang dilakukan National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) adalah studi terbesar dan paling komprehensif di Amerika Serikat tentang dampak tempat penitipan anak terhadap perkembangan anak hingga saat ini.
Mengutip laman Psychology Today, studi yang melibatkan lebih dari 1.000 anak dan mengikuti anak-anak hingga mereka berusia 18 tahun ini, memeriksa dampak jangka panjang dari berbagai jenis pengaturan penitipan anak (diasuh di rumah oleh pengasuh atau kerabat vs di daycare).
Para peneliti menemukan sedikit perbedaan dalam perkembangan antara anak-anak yang dirawat oleh anggota keluarga atau pengasuh di rumah dibandingkan dengan anak-anak yang dirawat di daycare. Secara khusus, anak-anak yang dirawat di daycare sejak usia 6 bulan atau lebih, menunjukkan peningkatan perkembangan kognitif dan bahasa pada usia 3 tahun, peningkatan keterampilan akademik pada usia 4,5 tahun, dan lebih sedikit masalah perilaku pada usia 2 dan 3 tahun daripada anak-anak yang tidak diasuh di daycare.
Anak-anak yang dititipkan di daycare ini juga menunjukkan lebih banyak kerja sama pada usia 2 tahun dan lebih sedikit masalah perilaku pada usia 2 dan 3 tahun.
Namun, studi ini juga menemukan bahwa anak-anak di daycare dapat menunjukkan lebih banyak masalah perilaku pada usia 4,5 tahun dibandingkan anak-anak yang tidak berada dalam perawatan berbasis pusat.
Anak-anak di daycare juga lebih mungkin terkena infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, dan gangguan perut daripada anak-anak yang dirawat di rumah mereka sendiri (terutama ketika di daycare ada enam anak atau lebih).
Namun, anak-anak yang berada dalam kelompok yang lebih besar dari usia 2 hingga 3 tahun, cenderung lebih sedikit terkena penyakit pernapasan atau perut antara usia 3 hingga 4,5 tahun, yang menunjukkan bahwa perawatan kelompok besar dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak.
Sebagai bahan pertimbangan, simak juga kelebihan dan kekurangan dari anak-anak yang dirawat oleh babysitter atau pengasuh lainnya di rumah: