Ia menuangkan keluh kesahnya lantaran sempat ragu apakah ia layak untuk terbang ke Prancis mewakili Indonesia.
Bahkan, ia sempat menangis dan meneteskan air mata lantaran harus menghadapi tugas yang begitu berat. Berkat kegigihannya, Rifda akhirnya bisa berlaga di Paris mewakili Tanah Air.
“Saat itu saya menangis sambil memeluk pelatih saya. Pelatih saya memberi tahu saya bahwa akhirnya perjuangan kami di tahun 2015 menjadi kenyataan,” ujar Rifda sebagaimana dimuat di situs Olimpiade, dikutip Senin (29/7/2024).
Cedera bukan jadi halangan

Kembali menyinggung pembahasan sebelumnya, Rifda sempat mengalami cedera meniskus dan ACL yang ia alami selama berlaga di ajang sebelumnya.
Rifda harus menahan cedera yang cukup parah tersebut dan akhirnya diperbolehkan mendapat bantuan dari sang pelatih, Eva Novalina untuk menempuh rintangan palang bertingkat.
Rifda akhirnya bisa mencetak 9.166 poin dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya dan rakyat Indonesia yang menyaksikan aksinya.
Kontributor : Armand Ilham