Sejarah Berdirinya Muhammadiyah dan Perjuangan Panjang KH Ahmad Dahlan

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 29 Juli 2024 | 15:10 WIB
Sejarah Berdirinya Muhammadiyah dan Perjuangan Panjang KH Ahmad Dahlan
Ilustrasi bendera Muhammadiyah. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Organisasi Islam, Muhammadiyah, sedang ramai diperbincangkan publik. Semua heboh usai Muhammadiyah menerima menerima pengelolaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) tambang batu bara dari pemerintah.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pun menjelaskan alasan kenapa Muhammadiyah menerima pengelolaan tambang tersebut.

"Kami, Muhammadiyah sesuai karakter kami, ketika ada tawaran resmi yang sifatnya political will baik dari pemerintah, tidak serta merta menerima, tapi juga tidak serta merta menolak," kata Haedar Nashir, Ahad 28 Juli 2024.

Menurut Haedar, Muhammadiyah selama ini punya prinsip, langkah menerima, menolak dan melakukan apapun harus berdasarkan ilmu dalam agama Islam yang jadi pedoman.

"Bahwa jangan bertindak, bersikap apapun tanpa ilmu, langkah kami juga berbasis pada pemikiran-pemikiran Muhammadiyah yang sesuai prinsip Islam Berkemajuan, serta melihat berbagai konteks kehidupan lokal dan nasional," katanya.

Kapan Muhammadiyah berdiri?

Organisasi Islam Muhammadiyah lebih tua dari Nahdlatul Ulama (NU). Muhammadiyah berdiri pada 8 Dzulhijjah 1330 H, bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 di Kauman, Yogyakarta.

Mengutip website resmi Muhammadiyah, pendirian Muhammadiyah diawali oleh keberadaan Sekolah Rakyat (SR) yang bernama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada awal tahun 1912.

Madrasah ini mengadakan proses belajar-mengajar pertama kali di dengan memanfaatkan ruangan berupa kamar tamu di rumah Ahmad Dahlan yang memiliki panjang 6 meter dan lebar 2.5 meter, berisi tiga meja dan tiga kursi panjang serta satu papan tulis. Pada saat itu ada sembilan santri yang menjadi murid di Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah.

Ahmad Dahlan mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah tanpa bantuan dan sumbangan dana orang lain. Dia mengandalkan harta bendanya untuk mewujudkan lembaga pendidikan Islam modern yang dibayangkannya.

Seiring waktu, kala berdiskusi dengan para santri dan muridnya dari Kweek School Jetis, Ahmad Dahlan mendapat dorongan tambahan agar membentuk organisasi yang diharapkan akan menjaga keberlanjutan Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah. Organisasi itu bernama Muhammadiyah, dengan harapan agar para anggotanya dapat meneladani Nabi Muhammad Saw.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI