Suara.com - Bagi sebagian orang, merasakan kegembiraan mungkin merupakan kemewahan yang sulit didapatkan. Namun, komunitas Gembira Seharian hadir untuk menebarkan kebaikan dan kebahagiaan, khususnya bagi mereka yang kurang beruntung.
Inisiatif ini dimulai oleh sekelompok mahasiswa yang pernah mengabdikan diri di masyarakat Buton, Sulawesi Tenggara. Salah satu inisiatornya adalah Muhammad Jihad Jundulloh, yang akrab disapa Jeje.
Gembira Seharian berawal dari keresahan Jeje dan teman-temannya yang sering mengunjungi panti asuhan. Mereka menyadari bahwa banyak anak-anak yatim yang jarang mendapatkan kesempatan untuk menikmati kegembiraan dan kebahagiaan.
Dari situ, mereka mulai merencanakan acara untuk membawa anak-anak yatim ke tempat-tempat rekreasi. Salah satu acara pertama yang mereka adakan adalah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, pada 6 Agustus 2023. Mereka mengajak 30 relawan untuk bergabung dan mengajak anak-anak yatim merasakan kebahagiaan seharian penuh.
Baca Juga: Satukan Para Ahli dan Komunitas untuk Mendorong Praktik Keberlanjutan dan Netralitas Karbon
"Kami merasa bahwa kebahagiaan bisa dirasakan oleh semua orang, tidak hanya mereka yang beruntung secara materi. Oleh karena itu, kami membuat Gembira Seharian sebagai platform untuk berbagi kebahagiaan," ungkap Jeje.
Mereka memilih nama "Gembira Seharian" karena merasa kata "bahagia" terlalu dalam dan lebih identik dengan perasaan yang mendalam, sementara kegiatan mereka lebih ringan dan ceria, terutama untuk anak-anak.
Dalam setiap acara, Gembira Seharian tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga menyediakan sesi berbagi cerita dan pengalaman. Hal ini membantu para relawan dan peserta untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain.
"Kegiatan ini juga menjadi sarana bagi kami untuk melatih empati dan jiwa sosial, serta memberikan dampak positif bagi orang lain," kata
Dhabitah Zahraa Puteri atau akrab disapa Deby.
Selain acara di Ragunan, Gembira Seharian juga mengadakan berbagai kegiatan lain seperti "Piring Sehat," di mana mereka mendistribusikan 350 piring makanan sehat ke kampung pemulung, dan kelas bahasa untuk anak-anak.
Jeje menjelaskan bahwa dana untuk setiap kegiatan didapatkan dari pendaftaran relawan dan donasi.
"Kami ingin memastikan setiap orang yang ingin membantu memiliki kesempatan untuk berkontribusi," tambahnya.
Kegiatan Gembira Seharian tidak berhenti di situ. Mereka berencana untuk terus memperluas jangkauan program dan melibatkan lebih banyak relawan. Rencana berikutnya adalah memberikan bantuan kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan meluncurkan program ruang baca.
"Kami ingin menjadi wadah yang bisa menjangkau lebih banyak orang dan memberikan dampak yang lebih besar," ujar Deby.
Selma, salah satu relawan yang baru bergabung, mengaku mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan.
"Saya merasa terinspirasi untuk ikut serta setelah melihat teman saya mempromosikan kegiatan ini. Meskipun awalnya saya tidak kenal siapa pun di sini, tetapi setelah ikut, saya merasa sangat terhubung dengan semua orang," ujarnya.
Gembira Seharian juga mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. Beberapa keluarga yang terlibat dalam kegiatan ini merasa senang bisa memberikan pengalaman berbeda bagi anak-anak mereka.
"Ada anak-anak yang mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka diajak jalan-jalan. Kami tidak menyangka dampaknya bisa sebesar ini," cerita Jeje.
Lebih lanjut, mereka berharap agar semakin banyak anak muda yang terinspirasi untuk terlibat dalam kegiatan sosial.
"Kami ingin menjadi contoh bahwa berbagi kebahagiaan itu mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Gembira Seharian ingin menjadi gerakan yang berkelanjutan dan berdampak, membantu menumbuhkan empati dan simpati di kalangan anak muda, serta membangun komunitas yang lebih peduli dan responsif terhadap isu sosial.