Suara.com - Di era industrialisasi sekarang ini, perkembangan perindustrian di Indonesia semakin meningkat, salah satunya adalah industri kecantikan atau estetika.
Menurut Focus Report, pasar medical aesthetic di Indonesia diprediksi terus mengalami peningkatan hingga mencapai Rp 7,381 triliun hingga 2028, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 11,52%.
Fakta ini menunjukkan bahwa industri estetika berpeluang menjadi salah satu sektor yang berperan besar dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Perkembangan pada sektor industri estetika ini didukung dengan semakin majunya teknologi serta inovasi research and development. Namun, penerapan teknologi dan metode perawatan tentunya membutuhkan teknik yang komprehensif," kata President Director Miracle Aesthetic Clinic Indonesia, Christeven Mergonoto di acara peluncuran Miracle AI sekaligus Perayaan Anniversary 28 Tahun klinik kecantikannya di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Menyadari hal ini, klinik kecantikannya terus mengembangkan teknik-teknik kunci untuk perawatan pembentukan wajah, salah satu yang terbarunya adalah Miracle AI - Architectural Intelligence.
Prosedur kecantikan berbasis AI alias kecerdasan buatan tersebut merupakan teknik kunci untuk pembentukan wajah. Teknik ini dikembangkan dari pengalaman selama 28 tahun Miracle dalam menangani jutaan wajah.
Prinsip "Architectural" dalam pembuatan konstruksi bangunan berkaitan dengan art and science, yang memperhitungkan pondasi, titik tahanan (anchor), proporsi, dan skala.
Jika perhitungannya meleset, bangunan akan runtuh. Hal ini sama dengan pembentukan wajah, berhasil atau tidaknya bergantung pada analisa serta perhitungan pondasi, anchor, proporsi wajah, dan skala.
Jika analisa dan perhitungannya tidak tepat, perawatan pembentukan wajah tidak akan berhasil.
Teknik Miracle AI memiliki tahapan analisa secara mendalam yang disebut dengan Facial Analytical Framework. Tahap ini dimulai dengan analisa struktur bentuk tulang wajah.
Bentuk struktur tulang wajah manusia sama, namun sebenarnya ukuran skala, lebar dan panjang, berbeda-beda setiap orang. Ini yang membuat bentuk wajah setiap orang unik.
Setelah itu, dilakukan analisa bentuk wajah secara tiga dimensi untuk melihat proporsi wajah dan setiap feature-nya.
Selain itu, simetris baik secara ver8cal maupun horizontal, hingga pergerakan wajah secara multidimensi, pergerakan mimic wajah, dan posisi juga volume jaringan kulit juga diperhitungkan agar hasil pembentukan terlihat seimbang dari berbagai sudut.
Setelah prinsip “Architectural”, implementasi penerapan untuk perawatan pembentukan wajah ini dilakukan dengan Intelligence Technique.
Di dalamnya ada Foundation Technique dan Anchoring Technique yang harus diaplikasikan melalui injeksi secara akurat dan presisi dengan kalkulasi dosis yang tepat untuk didistribusikan pada area soft-tissue.
FoundaFon Technique dalam arsitektur wajah umumnya mengacu pada metode dan prosedur dasar yang digunakan untuk menciptakan titik awal untuk support dan menciptakan tahanan yang kuat di area sekitarnya sehingga tidak collapse atau terjadi pergeseran yang mengakibatkan saging.
Sementara itu, Anchoring Technique adalah teknik untuk mengunci dan menstabilkan area wajah agar tidak turun. Saat melakukan lifting pada wajah, titik anchoring yang jadi suatu tahanan merupakan teknik kunci untuk menahan kulit di sekitarnya tidak jatuh dan memberikan hasil lifting yang tahan lama.
Dari teknik AI ini, kata Christeven, klinik kecantikannya me-launchIing Miracle Liquid FaceliI untuk menyempurnakan bentuk wajah sekaligus correct aging.
"Karena jika teknik ini dilakukan dengan kalkulasi yang tepat, teknik ini justru dapat menahan lajunya aging, mengoreksi asimetris pada wajah, hingga menyempurnakan bentuk wajah," terangnya.
Perawatan tersebut dilakukan kepada lima selebritas yaitu Tora Sudiro, Mieke Amalia, Dona Agnesia, Darius Sinathrya, dan Philips Kwok dengan permasalahan masing-masing.
Kolaborasi klinik kecantikan tersebut dengan kelima selebritas itu merupakan campaign terbaru bertajuk "Miracle Wajah Indonesia", yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat Indonesia akan pentingnya melestarikan budaya di era globalisasi.
Karena budaya bukan saja merupakan warisan yang tak ternilai, namun juga sebagai identitas Bangsa Indonesia.
Founder Miracle Aesthetic Clinic, Mimihetty Layani, juga menegaskan bahwa klinik kecantikannya selalu berkomitmen untuk terus membangun kemajuan industri estetika di Indonesia dengan mengedepankan unsur kecantikan dalam ragam budaya Indonesia.
"Seluruh karya didedikasikan untuk menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, dalam upaya mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik melalui sentuhan perawatan klinik kecantikan kami," ujarnya.
Dalam industri estetika yang terus berkembang, kata Mimihetty, klinik kecantikannya membuat inovasi terbaru dalam teknik pembentukan wajah.
Adalah Miracle AI yang menawarkan solusi untuk menciptakan bentuk wajah yang tidak hanya alami tetapi juga sesuai dengan karakteristik wajah khas Indonesia.
AI yang dikembangkan klinik kecantikannya, lanjut dia, bukanlah artificial intelligence, melainkan Architectural Intelligence. AI dalam konteks Miracle Clinic bukanlah teknologi buatan (artificial), tetapi sebuah pendekatan berbasis prinsip arsitektur yang cermat.
Teknik ini dikembangkan setelah 28 tahun pengalaman Miracle Clinic dalam menangani berbagai kasus estetika wajah. AI mengintegrasikan konsep art and science, mirip dengan proses pembangunan bangunan yang memerlukan perhitungan fondasi dan proporsi yang tepat untuk memastikan kestabilan struktur wajah.
Teknik Miracle AI memulai proses dengan Facial Analytical Framework yang mendalam. Proses tersebut melibatkan analisis menyeluruh terhadap struktur tulang wajah.
Meskipun bentuk dasar tulang wajah manusia relatif serupa, perbedaan dalam ukuran, skala, dan proporsi memberikan keunikan pada setiap wajah.
"Dalam prinsip arsitektur, baik itu seni maupun ilmu pengetahuan, kalkulasi fondasi sangat penting. Pembentukan wajah harus dilakukan dengan presisi untuk memastikan bahwa setiap pilar dan fondasi bekerja secara optimal. Teknik AI kami dirancang untuk menciptakan bentuk wajah yang presisi dan natural, selaras dengan karakteristik wajah Indonesia," ungkap Dr. Dewita Kamaruddin, ahli estetika dari Miracle Clinic
Setelah analisa mendalam, proses pembentukan wajah dilanjutkan dengan Foundation Technique dan Anchoring Technique. Foundation Technique menetapkan titik awal untuk dukungan struktural pada area wajah, mencegah pergeseran yang dapat menyebabkan penuaan dini.
Sementara itu, Anchoring Technique bertugas mengunci dan menstabilkan area wajah. Proses ini memastikan hasil yang tahan lama dan efektif dalam mengatasi gravitasi.
"Dengan teknologi AI ini, pembentukan wajah menggunakan Liquid Facelift yang memberikan hasil wajah kencang yang instan tetapi juga mempertahankan proporsi wajah dengan lebih baik. Ini sangat efektif untuk kasus-kasus orang yang mengalami kehilangan volume akibat penuaan," jelas Dr. Jill Silfanus.
Miracle Liquid Facelift bertujuan untuk mengoreksi asimetri, memperbaiki penampilan yang menurun seiring usia, dan menyempurnakan bentuk wajah secara keseluruhan. Hasilnya, wajah terlihat lebih muda dan proporsional dari berbagai sudut.