Suara.com - Meningkatnya kasus diabetes tipe 2 pada anak belakangan membuat resah sejumlah orangtua termasuk diantaranya Zaskia Adya Mecca.
Berbeda dengan diabetes tipe 1, kebanyakan kasus diabetes tipe 2 yang terjadi pada anak disebabkan gaya hidup terutama konsumsi makanan manis berlebih.
Merespon hal itu, Zaskia Adya Mecca pun mulai menerapkan disiplin makan untuk keempat anaknya.
"Aku dan mas Hanung membiasakan anak-anak untuk ngga minum-minuman perasa, manis dan sejenisnya, jadi sekarang ya konsumsi yang tawar," terangnya.
Baca Juga: Kominfo Ungkap Modus Judi Online Bisa Dimainkan Anak di Bawah Umur
"Kalau gula kami bawa sendiri karena takut sembarangan," imbuhnya.
Lantas bagaimana mengenali gejala anak yang terkena diabetes tipe 2? Ini ulasannya.
Secara umum gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 pada anak agak sulit dibedakan karena cenderung mirip.
Meski begitu ada gejala umum yang bisa menjadi indikasi anak terkena diabetes tipe 2.
1 Nafsu Makan Meningkat
Baca Juga: Syahrini Bakal Melahirkan di Minggu Ini, Artis India Ini Menebak Bayinya Kembar
Jangan salah ya bila anak ayah dan bunda terlihat begitu lahap dan gemar makan. Sebab bisa jadi itu gejala yang mengarah pada sakit diabetes.
Meningkatnya nafsu makan disinyalir jadi salah satu pertanda seseorang termasuk anak mengalami gejala diabetes.
Dikutip dari laman Kemenkes, rendahnya kadar atau tidak maksimalnya fungsi insulin membuat gula yang masuk ke tubuh tak bisa diolah menjadi energi.
Kondisi ini yang kemudian memicu anak lebih cepat lapar. Dalam medis ini disebut polifagia.
2. Loyo dan Perilakunya Berubah
Gejala berikutnya yang bisa mengindikasikan pada sakit diabetes, anak tak bergairah dan terlihat letih sepanjang waktu.
Mereka enggan bermain hingga tak fokus ketika mengerjakan sesuatu.
Kecenderungan loyo dan sulit berkonsentrasi ini bisa jadi tanda anak mengalami diabetes.
3. Luka Sulit Sembuh
Gejala ini merupakan salah satu yang kerap diidentikkan terhadap seseorang yang kena diabetes.
Dijelaskan dalam laman Kemenkes, tingginya kadar gula darah dalam tubuh membuat dinding pembuluh darah menyempit.
Situasi ini membuat sel-sel tubuh kesulitan memperbaiki jaringan yang rusak serta membuat proses penyembuhan luka melambat.
4. Mudah Terserang Infeksi
Gejala berikutnya disamping luka sulit sembuh, anak juga kerap sakit atau terserang infeksi.
Terkhusus infeksi yang menyerang yakni infeksi jamur. Hal ini biasanya terjadi pada anak perempuan.
5. Berat Badan Drop
Meski memiliki nafsu makan yang tinggi tapi hal itu tak membuat berat badan bertambah bahkan cenderung drop, hal ini tentu patut diwaspadai sebab bisa jadi gejala diabetes.
Sebab ketika tubuh tak mampu memproses glukosa menjadi energi maka tubuh akan mencari sumber energi lain bisa lewat otot dan lemak.
Pemecahan otot dan lemak ini membuat berat badan anak menjadi drop. Penurunannya bisa signifikan bagi anak yang menderita diabetes tipe 1 dibanding tipe 2.
6. Kerap Buang Air Kecil
Dalam kondisi normal, anak buang air kecil setiap 1 jam hingga 3 jam sekali. Paling jarang 3 sampai 4 kali sehari.
Bila usianya telah menginjak 3 tahun, buang air kecil anak mencapai 12 kali sehari dan berubah menjadi 4-6 kali seiring bertambahnya usia.
Bila lebih dari itu, perlu diwaspadai bahwa anak tersebut mengalami sakit diabetes.
Penyebabnya karena ginjal tak dapat mengimbangi penyerapan glukosa yang berlebih lalu dikeluarkan melalui urine atau buang air kecil.
7. Kerap Haus
Sejurus dengan kerap buang air kecil, anak yang menderita diabetes juga menunjukkan gejala mudah haus.
Dalam beberapa kasus anak yang terkena diabetes akan cepat merasa haus bahkan setelah minum banyak.
8. Kulit Menghitam
Diabetes pada anak bisa menimbulkan gejala akantosis nigrikans dimana warna kulit mengalami perubahan lebih gelap dan tebal terutama di area lipatan tubuh.
Perubahan warna ini disebabkan karena adanya resistensi insulin.
9. Pandangan Kabur
Disamping perubahan warna kulit, dalam beberapa kasus, anak yang menderita diabetes juga mengalami pandangan yang kabur.
Bahkan ada pula yang timbul bercak di bagian kelopak matanya.
Bila kamu mendapati gejala tersebut ada di anakmu sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar bisa dideteksi dini serta penanganan lebih awal.
Mengutip dari mayoclinic.org, skrining diabetes direkomendasikan untuk anak-anak yang sudah mulai pubertas atau berusia minimal 10 tahun, yang kelebihan berat badan atau obesitas serta yang memiliki setidaknya satu faktor risiko lain untuk diabetes tipe 2.