Suara.com - Memasuki pertengahan tahun 2024, banyak orang merasa tidak percaya diri karena resolusi tahun baru yang dibuat di awal tahun belum tercapai. Apa penyebabnya?
Menurut Psikolog Samanta Elsener, M.Psi, penyebab utama adalah terlalu banyak tujuan yang ingin dicapai, sehingga sulit untuk fokus dan akhirnya hanya menjadi wacana.
Fokus pada Satu Tujuan
Samanta menyarankan untuk fokus pada satu hal yang benar-benar ingin diubah. Terlalu banyak resolusi dapat membuat kita kewalahan dan akhirnya tidak mencapai apapun.
"Aku saranin satu hal aja. yang bener bener pengin diubah. fokus di satu hal. yang lainnya nanti. jangan kebanyakan tapi cuma wacana," ujar Samanta kepada Suara.com, ditulis Sabtu (27/7/2024).
Evaluasi Berkala
Samanta juga menekankan pentingnya evaluasi berkala. Jika resolusi tahun baru tidak tercapai, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental karena menimbulkan kekecewaan. Oleh karena itu, evaluasi setiap tiga bulan dapat membantu memastikan kita berada di jalur yang benar.
"Bikin satu dievaluasi per 3 bulan, udah sesuai dengan harapan kita belum? Baru kita tingkatkan atau mau bikin lagi sesuatu yang baru, jadi satu-satu," jelas Samanta.
Sejarah Resolusi Tahun Baru
Baca Juga: Psikolog Singgung Nafkah Keluarga Ayu Ting Ting, Buntut Pertunangan dengan Muhammad Fardana Kandas
Menariknya, resolusi tahun baru bukanlah hal baru. Tradisi ini sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu dan dimulai oleh orang Babilonia kuno. Mereka adalah yang pertama kali merayakan tahun baru, meski tahun baru bagi mereka terjadi pada pertengahan Maret saat masa tanam.