Suara.com - Ketika suhu global meningkat dan pola cuaca menjadi lebih ekstrem, kulit kita menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menurut penelitian dari United Nations Environment Programme (UNEP), perubahan iklim mengubah ketersediaan air dan tingkat kelembapan, yang merupakan faktor penting dalam menjaga hidrasi dan kesehatan kulit.
Pergeseran lingkungan ini dapat menyebabkan peningkatan kekeringan, sensitivitas, dan penuaan dini pada kulit. Simak penjelasan lengkapnya seperti dikutip Suara.com dari laman National Institutes of Health (NIH), Kamis (25/7/2024) berikut ini yuk:
Penuaan Dini
Paparan sinar UV yang berlebihan akibat kerusakan lapisan ozon menyebabkan kerusakan kolagen dan elastin, sehingga kulit menjadi lebih cepat keriput dan muncul garis-garis halus.

Kanker Kulit
Sinar UV juga merupakan penyebab utama kanker kulit. Meningkatnya intensitas sinar matahari meningkatkan risiko terkena melanoma dan jenis kanker kulit lainnya.
Kulit Kering
Perubahan suhu dan kelembapan yang ekstrem dapat membuat kulit menjadi kering, bersisik, dan mudah iritasi.
Eksim dan Psoriasis
Baca Juga: Gatal-Gatal dan Rambut Rontok? Kenali Tanda Anabul Butuh Perawatan Kulit
Kondisi kulit inflamasi seperti eksim dan psoriasis dapat kambuh atau memburuk akibat perubahan cuaca, terutama pada cuaca yang sangat panas atau dingin.