Jejak Kontroversi Andi Arief: Dulu Sebut Prabowo Jenderal Kardus Kini Dapat Jatah Komisaris PLN

Rabu, 24 Juli 2024 | 20:46 WIB
Jejak Kontroversi Andi Arief: Dulu Sebut Prabowo Jenderal Kardus Kini Dapat Jatah Komisaris PLN
Jejak Kontroversi Andi Arief: Dari Narkoba, Sebut Prabowo Jenderal Kardus Kini Jadi Komisaris PLN [Suara.com/Dea Hardiningsih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehidupan politik Andi Arief tak pernah lepas dari sorotan dan kontroversi. Terlebih lagi, berbagai peristiwa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir menambah catatan kontroversial dalam kariernya.

Deretan kontroversi yang melibatkan Andi Arief mencerminkan dinamika penuh warna dalam karier politiknya. Semua isu ini menambah catatan panjang kontroversi yang menghiasi perjalanan politiknya, menjadikannya salah satu sosok paling diperbincangkan di kancah politik Indonesia. Apa saja sih kontroversinya? yuk, simak hingga akhir ! 

Kontroversi Andi Arief

Seperti apa daftar kontroversi Andi Arief selengkapnya? Simak melalui ulasan di bawah ini, sebagaimana berhasil dirangkum dari berbagai sumber. 

1. Kasus Narkoba

Di puncak kariernya, Andi Arief membuat gebrakan besar ketika ditangkap karena kasus narkoba pada 3 Maret 2019. Politikus dari Partai Demokrat ini ditangkap di sebuah hotel di Slipi, Jakarta Barat, dengan dugaan menggunakan sabu. Bersamaan dengan penangkapan, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa alat untuk menggunakan sabu. Setelah dilakukan tes urine, hasilnya menunjukkan bahwa Andi positif menggunakan narkoba.

Baca Juga: Andi Arief Diangkat Jadi Komisaris PLN, PDIP Cium Aroma Bagi-bagi Jabatan: Padahal Presidennya Belum Dilantik

Kasus narkoba yang menjerat Andi Arief akhirnya dihentikan. Proses penyelidikan tidak dilanjutkan ke tahap penyidikan karena Andi masuk dalam kategori pengguna. Pada 6 Maret 2019, Andi memulai proses rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional (BNN).

Selain kasus narkoba, Andi Arief juga membuat kontroversi selama Pemilu 2019 dengan beberapa cuitan yang menarik perhatian Bawaslu. 

2. Desak Anies Mengumumkan Cawapres

Andi Arief diketahui aktif mendorong Anies Baswedan untuk segera mengumumkan calon wakil presiden (cawapres)nya. Menurut Andi, pengumuman cepat akan mempercepat konsolidasi dan mempermudah kerja tim. "Semakin cepat semakin baik, agar semua bisa bekerja dengan efektif. Untuk apa menunggu lama jika sudah bisa diprediksi siapa saja calon cawapresnya," ujarnya pada 8 Agustus 2023 lalu.

Andi juga tidak mempermasalahkan siapa cawapres yang diumumkan, baik itu Bu Susi atau calon lainnya. Ia menekankan pentingnya pengumuman segera untuk memperlancar proses konsolidasi.

3. Sindiran kepada NasDem dan Reaksi Partai Demokrat

Kontroversi Andi Arief berlanjut ketika ia menyinggung adanya pengkhianat di koalisi melalui media sosialnya. Ia secara tidak langsung menuduh NasDem sebagai pengkhianat, meskipun tidak menyebut nama partai tersebut secara eksplisit. "Kami akan tetap bersama PKS meskipun ada partai lain yang mengkhianati koalisi," cuitnya pada 22 Agustus 2023.

Baca Juga: Andi Arief Ditunjuk Jadi Komisaris PLN, Demokrat Cari Ketua Bappilu Baru

Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie, menyarankan agar Andi ditegur oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait pernyataannya.

4. Pernyataan Kontroversial Andi Arief

Sebagai Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief dikenal sering mengeluarkan pernyataan kontroversial, termasuk sebutan jenderal kardus untuk Prabowo Subianto. Ucapan itu dilontarkan pada era Pilpres 2019 lalu. Di Pilpres 2024 ini, Partai Demokrat berbalik arah mendukung Prabowo dan Andi didapuk menjadi ketua Bappilu dari Partai asuhan Agus Harimurti Yudhoyono. Selain itu, Andi Arief juga sempat melempar  isu mahar Sandiaga Uno serta tuduhan tentang 7 kontainer surat suara tercoblos.

Karier Terbaru Andi Arief sebagai Komisaris PLN

Meskipun penuh kontroversi, Andi Arief kini menjabat sebagai Komisaris Independen di PLN. Penunjukan ini dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, yang juga menunjuk Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama PLN.

Penunjukan tersebut diumumkan oleh Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution dan dilaksanakan di Kantor Pusat PT PLN (Persero), Blok M, Jakarta Selatan, sekitar pukul 10.00 WIB. Syahrial juga membagikan video momen pelantikan Andi Arief sebagai Komisaris Independen PLN. 

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI