Menjelajahi Keindahan Nusantara, Mengenal Jenis-Jenis Kebaya di Indonesia

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 22 Juli 2024 | 19:09 WIB
Menjelajahi Keindahan Nusantara, Mengenal Jenis-Jenis Kebaya di Indonesia
Ilustrasi jenis-jenis kebaya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai busana nasional, kebaya tak hanya memancarkan pesona anggun dan elegan, tetapi juga menyimpan kekayaan budaya bangsa yang beragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas kebayanya sendiri, merepresentasikan keindahan dan filosofi lokal yang unik. Mari telusuri jenis-jenis kebaya yang ada di Indonesia.

Lenny Agustin, perancang busana yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chamber (IFC), mengatakan bahwa ada empat kategori kebaya mulai dari yang klasik sampai kebaya modern yang sekarang ada dan eksis di Indonesia.

Dalam presentasinya di Seri Bincang Sejarah XIX bersama Departemen Sejarah Universitas Indonesia, 20 April 2024, Lenny yang sejak lama telah terobsesi untuk mengeksplorasi pakaian tradisional seperti kebaya ini, menjelaskan satu persati jenis-jenis kebaya yang ada di Indonesia.

1. Kebaya Kartini

Baca Juga: Angelina Sondakh di Acara Siraman Aaliyah Massaid, Tampil Menawan dengan Kebaya dan Tas Mewah Ini

Kartini, salah satu film Indonesia bertema pahlawan (IMDb)
Dian sastro memakai kebaya Kartini (IMDb)

Menurut Lenny, awalnya kebaya dikenal sebagai busana perempuan keraton. Kebaya keraton ini kemudian dikenal sebagai kebaya Kartini, karena Kartini merupakan putri bangsawan yang sangat populer dan sangat suka memakai kebaya. Akhirnya, hingga saat ini, masyarakat pun lebih mengenal busana nasional ini sebagai kebaya Kartini.

2. Kebaya Encim

Ketika mulai banyak para perempuan pendatang dari Barat maupun China yang masuk ke Indonesia, kebaya Kartini yang dipakai oleh perempuan keraton itu mulai dimodifikasi sesuai dengan identitas mereka.

"Jadi mereka enggak mau pakai kain yang sama dengan yang Keraton, sehingga mereka menciptakan kain-kain yang gambarnya adalah khas Eropa, biasanya gambar buketan atau bunga, yang kita kenal dengan batik buketan. Terus kebayanya juga bahannya berbeda dengan orang keraton, dia juga memakai hiasan-hiasan renda dan berwarna putih," papar Lenny.

Perempuan China, yang pada saat itu merupakan masyarakat strata kedua setelah Belanda, juga ingin memakai kebaya dan memasukkan identitas mereka, baik di kebayanya maupun di kainnya. Jadi, kebayanya mereka bordir dengan motif-motif khas Cina, kain batiknya juga mereka buat dengan gambar-gambar burung naga dan sebagainya.

Baca Juga: Pilihan Warnanya Gak Pernah Gagal, Bocoran Seragam Keluarga untuk Acara Aaliyah Massaid Dipuji

"Di sinilah kita mengenal kebaya encim, di mana dia juga menyumbangkan desain baru. Jadi kebaya dibikin lancip ke depan, itu adalah inovasi dari perempuan-perempuan keturunan China ini, dan mereka tetap bertahan sampai di era kemerdekaan," kata Lenny.

3. Kebaya Kutu Baru

Pesona Dian Sastro Pakai Kebaya (instagram/@therealdisastr)
Dian Sastro Pakai Kebaya Kutu Baru (instagram/@therealdisastr)

Di tahun 1900-an mulai muncul kebaya model baru yang disebut dengan kutu baru, di mana kebaya mulai dikembangkan memiliki kain kotak penghubung di tengah.

"Nah, ini isunya kalau saya berbincang-bincang dengan orang keraton di Solo, bahwa itu dulu mulanya karena ada seorang putri yang bajunya sudah kekecilan kebayanya, dan supaya tidak terbuang, mereka menambahkan garis di tengah," kata Lenny.

Namun, banyak pendapat lain yang bilang bahwa kebaya kutu baru terinspirasi dari pakaian-pakaian prajurit yang dipakai saat mereka berlatih bela diri, supaya kebayanya tidak berantakan ke mana-mana, sehingga dikasih kain sambungan antara bagian kiri dan kanannya.

4. Kebaya Janggan

Dian Sastro sebagai Jeng Yah memakai kebaya janggan hitam dalam serial Gadis Kretek. (instagram.com/therealdisastr)
Dian Sastro sebagai Jeng Yah memakai kebaya janggan hitam dalam serial Gadis Kretek. (instagram.com/therealdisastr)

Kebaya janggan merupakan kebaya dengan potongan yang menyerupai surjan (pakaian adat Jawa bagi laki-laki) namun dibuat dengan model kerah lebih tinggi. Kebaya ini menjadi terkenal baru-baru ini lantaran dipakai oleh Dian Sastrowardoyo dalam series Gadis Kretek yang tayang di Netflix tahun 2023 lalu.

Menurut Lenny, sebenarnya kebaya janggan ini tidak dikenakan oleh masyarakat secara umum. Kebaya janggan ini hanya dipakai oleh abdi dalem keraton dengan pangkat dan pekerjaan tertentu.

"Dan kalaupun dipakai oleh istri-istri pejabat biasa yang di luar istana, itu juga untuk acara-acara khusus saja, jadi tidak umum masyarakat Indonesia memakai kebaya janggan," kata Lenny.

Selain jenis-jenis kebaya di atas, kini masyarakat Indonesia juga mengenal kebaya modern yang menurut Lenny, merupakan kebaya yang masih mendekati bentuk pakem, dan pemakaiannya dipadankan dengan kain wastra Nusantara atau rok panjang bersiluet A line maupun putri duyung.

Menurut Lenny, kebaya modern kini sangat populer dan membawa tren berkebaya saat menikah dan ke acara pesta lainnya, menggeser popularitas pakaian pengantin/pesta gaya Barat.

"Hal ini bermula di tahun 2000-an, di mana desainer-desainer Indonesia yang saat itu sedang populer adalah lulusan dari Eropa, dan mereka membawa skill pembuatan baju yang seperti Eropa klasik. yang dengan korset, dengan rok mekar yang glamor, dengan payet-payetan, dan sebagainya, tapi mereka memasukkan unsur-unsur glam tersebut ke dalam bentuk kebaya, sehingga perempuan Indonesia yang fashionable merasa bahwa 'Nah, ini keren, nih. Saya cinta Indonesia tapi saya juga tidak ketinggalan zaman'," pungkas Lenny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI