Suara.com - Perkembangan industri makanan dan minuman terus meningkat berdasarkan kebutuhan global yang mendorong aktivitas ekspor impor, termasuk di Indonesia.
Data dari Food Industry Asia menyatakan total pengeluaran untuk makanan di Asia akan mencapai 8 triliun USD pada 2030. Angka ini dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan produk makanan sehat, segar, aman, dan berkelanjutan yang tetap mempertahankan cita rasa nikmat.
Untuk memanfaatkan peluang ini, Informa Markets kembali menyelenggarakan pameran bahan baku makanan dan minuman terbesar di Indonesia, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024. Acara ini akan diadakan pada 4-6 September 2024 di Jakarta International Expo dengan tema ‘Elevating the Future of Food Value Chain through Innovation and Sustainability’.
Sebagai acara internasional, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 menyediakan platform untuk komunikasi, jejaring, berbagi pengetahuan, dan teknologi terbaru di bidang bahan baku pangan. Dengan fokus pada solusi pangan yang sehat, aman, dan berkelanjutan, serta mendukung pertumbuhan industri makanan halal, acara ini berperan penting dalam mendorong pertumbuhan industri pangan di Asia. Tahun ini, Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia hadir dengan skala yang lebih besar, menghadirkan 700 brand suppliers dari 38 negara, dan menargetkan 22.800 pengunjung selama pameran berlangsung.
Baca Juga: 5 Trik Beli Mobil di Arena Pameran GIIAS 2024
Perubahan pola perilaku konsumen telah mendorong 96% bisnis makanan dan minuman untuk merancang strategi baru dan melakukan reformulasi produk. Tren ini mencakup penggunaan bahan praktis, produk baru, serta produk yang sesuai dengan nilai pribadi konsumen.
Selain tren makanan sehat, makanan halal juga memiliki potensi ekonomi besar. Menurut Global Islamic Economy Index, Indonesia berada pada peringkat kedua dalam industri makanan dan minuman halal. Pada tahun 2022, Indonesia menjadi salah satu dari lima eksportir utama makanan dan minuman halal ke negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan nilai ekspor mencapai USD 13.1 miliar. Potensi besar dalam industri makanan halal ini juga menjadi salah satu fokus di Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024, mengingat pentingnya pasar makanan halal di Indonesia dan global.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Ir. Adhi S. Lukman mengatakan, perilaku konsumen dalam mengkonsumsi makanan dan minuman telah berubah, terlebih setelah melewati momen pandemi. Konsumen akan lebih loyal pada produk-produk yang memberikan nilai keamanan, kesehatan, serta nilai fungsi produk. Kehadiran teknologi dalam pengolahan pangan dapat menyebabkan hilangnya sebagian gizi dalam bahan makanan tersebut. Sehingga dibutuhkan fortifikasi untuk menambah zat gizi yang hilang.
“Tujuannya adalah untuk melakukan pecegahan kekurangan mikronutrien. Sayangnya, belum banyak konsumen yang mengetahui manfaat dari mengkonsumsi produk yang difortifikasi. Kehadiran event seperti Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 tentunya bisa memberikan ruang untuk mengomunikasikan perkembangan industri bahan makanan dan minuman sehingga bisa menjadi platform bisnis yang dapat meningkatkan dan memperkuat keberadaan para pelaku bisnis, khususnya di kawasan Asia,” jelasnya di Jakarta, Senin (22/7/2024).
Dewan Penasihat dan Ilmuwan Senior South East Asian Food and Agricultural Science and Technology – SEAFAST Center & Departement of Food Science & Technology, Bogor Agricultural University (IPB) Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri bahan baku pangan. Kekayaan alam ini menawarkan beragam bahan baku dengan cita rasa khas, manfaat kesehatan, dan fungsionalitas beragam.
“Contohnya, lebih dari 1.700 spesies rempah-rempah, termasuk pala, kayu manis, dan vanili yang terkenal di seluruh dunia, serta berbagai tumbuhan darat dan laut (termasuk rumput laut) yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Pengembangan bahan baku pangan lokal membuka peluang ekonomi baru, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan melestarikan warisan kekayaan budaya pangan Nusantara,” terangnya.
Pemerintah Indonesia juga telah berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri ini dengan berbagai program dan kebijakan, seperti pemberian insentif bagi petani dan pelaku usaha, pengembangan infrastruktur, dan promosi di pasar internasional.
Food Ingredients (Fi) Asia Indonesia 2024 tidak hanya pameran dagang, tetapi juga mencakup konferensi, seminar, dan zona khusus. Acara ini akan mengadakan konferensi internasional bertema “Toward One Health Through Sustainable and Innovative Food Science and Technology” dengan topik keamanan pangan, kesehatan dan gizi, serta lokakarya halal.
Selain itu, akan ada kompetisi pengembangan produk bersama Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, memberikan kesempatan bagi ilmuwan muda untuk mempresentasikan ide mereka dalam menggunakan bahan-bahan asli..