Suara.com - Momen haru menyelimuti prosesi pelarungan abu jenazah Yitta Dali Wassink, suami aktris Jennifer Coppen, di Pantai Lembeng, Bali pada Minggu, 21 Juli 2024 pukul 16.00 WITA kemarin. Selain larung, digelar pula upacara paddle out untuk almarmum Dali. Apa itu upacara paddle out?
Melalui video yang beredar di media sosial, terlihat Jennifer dan keluarga besarnya kompak mengenakan baju berwarna biru muda (babby blue) yang merupakan warna favorit Dali. Begitu juga dengan teman dan masyarakat yang turut hadir di sana. Mereka berkumpul guna melepas kepergian pria asal Thailand tersebut untuk terakhir kali.
Sebelumnya, jenazah Dali Wassink telah dikremasi pada Jumat (19/7/2024) malam. Selanjutnya, abu jenazah Dali kemudian dilarung dan teman-temannya juga mengadakan upacara paddle out.
Apa Itu Upacara Paddle Out?
Baca Juga: Jennifer Coppen Ternyata Keturunan Belanda, Ayahnya Penyanyi Dangdut
Dikutip dari situs Surfer Today, Paddle Out merupakan upacara penghormatan tradisional dari Hawaii. Upacara peringatan terapung ini diadakan di laut untuk orang yang telah meninggal dengan jarak beberapa meter dari bibir pantai. Biasanya, paddle out diadakan oleh para peselancar dan peserta olahraga air lainnya untuk mengenang seseorang yang mereka sayangi.
Dalam upacara tersebut, para peserta juga membawa bunga atau mengenakan kalungan bunga khas Hawaii. Setibanya di lokasi yang dipilih, para peselancar akan bergandengan tangan, membentuk lingkaran, mengucapkan beberapa patah kata, bernyanyi, lalu memercikkan air.
Lingkaran ini dibuat dengan tujuan untuk mewakili cara laut menyatukan manusia. Hal ini dilakukan bersamaan dengan keluarga dan teman melepaskan abu jenazah orang yang dicintai ke dalam laut.
Dali Wassink Kecelakaan di Jalan Sunset Road Bali
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Yitta Dali Wassink mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Sunset Road, Seminyak, Kuta, Badung, Bali, pada Kamis dini hari, 18 Juli 2024. Berdasarkan keterangan dari Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Jansen Avitus Panjaitan, kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 02.00 WITA.
Awal mula sebelum kejadian, Dali yang mengendarai motor Kawasaki DK 5555 KSW bergerak dari arah utara ke selatan dengan kecepatan cukup tinggi, dan setibanya di lokasi kejadian ia tak dapat menguasai laju kendaraanya, sehingga oleng ke kanan menabrak pembatas jalan.
Akibat kecelakaan ini, Dali mengalami luka memar di dada, punggung, patah tulang rahang, selangka, siku, dan rusuk. Dali meninggal di Rumah Sakit Bali International Medical Centre (BIMC), Kuta, Badung. Ia meninggalkan Jennifer Coppen dan putri cantik bernama Kamari yang masih berusia 11 bulan.
Jennifer Coppen Rayakan Ulang Tahun dalam Suasana Duka
Sehari setelah kepergian suaminya, Jennifer Coppen berulang tahun ke-23. Dalam suasana duka, Jennifer membawa putrinya, Kamari, menikmati sunset di pantai. Pergi ke pantai merupakan rencana 'Papa Kamari' untuk merayakan ulang tahun 'Mamari' di tahun ini.
"Aku di sini sayang.. merayakan ulang tahun ku sama kamu. Aku tahu kamu lagi duduk di sebelahku merayakan aku," tulis Jennifer Coppen dalam unggahan Instagram Story pribadinya, pada Sabtu (20/7/2024) lalu.
Jennifer bersama Kamari foto dengan latar hamparan pasir dan laut. Tak hanya berdua dengan putrinya, perempuan yang akrab disapa Jenni tersebut juga ditemani oleh para sahabat.
"Jangan khawatir ya sayang, teman-teman kita semua di sini picnic sama aku, seperti yang kamu mau," tuturnya.
"I will try to put a smile on my face. Because I know, kamu nggak mau lihat aku nangis di hari lahirku. I love you sayangku. Thank you for everything." tutup Jennifer Coppen.
Jennifer Ungkap Alasan Jenazah Dali Dikremasi Padahal Ia Sudah Mualaf
Diketahui, jenazah Dali dikremasi di Krematorium Kertha Semadi, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Jumat, 19 Juli 2024. Suasana haru turut menyelimuti prosesi penghormatan untuk suami Jennifer itu. Jennifer pun tak kuasa menahan tangisnya, bahkan ia sempat pingsan setelah menekan tombol kremasi untuk sang suami.
Namun, kremasi yang dilakukan terhadap mendiang Dali menjadi perbincangan masyarakat di media sosial. Tak sedikit yang mempermasalahkannya sebab tak sesuai syariat Islam mengingat Dali adalah seorang mualaf.
Menanggapi hal tersebut, pada momen pelarungan abu jenazah dan paddle out mendiang Dali, Jennifer memberikan penjelasan mengenai keputusan untuk mengkremasi jenazah suaminya.
Ibu satu anak itu membenarkan jika Dali memang sudah jadi mualaf dan perlahan telah mempelajari agama Islam. Akan tetapi, karena masih terbilang baru, banyak syariat Islam yang masih belum dipahaminya.
Jennifer menuturkan bahwa kremasi adalah permintaan terakhir Dali. Jennifer dan keluarga pun lantas memutuskan untuk mewujudkannya dan meminta agar keputusan itu dihargai serta tak lagi jadi perdebatan.
"Itu memang permintaan terakhir Papa Dali untuk dikremasi. Jadi tolong dihargai saja keputusan Papa Dali," ujarnya.
Jennifer Coppen yang sejak lahir memeluk agama Islam juga memastikan jika dirinya mengadakan acara tahlilan dan doa untuk mendiang suami.
"Aku cuma mau lurusin. Ada yang bilang aku nggak bikin tahlilan, aku bikin kok. Bikin di rumah," kata Jennifer Coppen,
Demikian tadi ulasan tentang apa itu upacara paddle out yang diadakan untuk menghormati mendiang Dali Wassink.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari